32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:47 PM WIB

HEBOH! Air Keluar dari Pohon, Warga Berdatangan untuk Obat

AMLAPURA — Warga di Banjar Pande, Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem heboh. Pasalnya, pohon albisia yang berada di Banjar itu mengeluarkan air. 

Fenomena unik ini terjadi sejak Minggu (18/10) lalu. Pohon albisia atau belalu tersebut tumbuh di lahan milik Putu Astawan. Air bahkan masih terus mengalir sampai Rabu (21/10). 

Sejumlah warga setempat pun menampung rembesan air tersebut dengan membentangkan plastik kemudian dipindah dan ditampung dalam sebuah ember.

 

Jro Mangku setempat Jro Mangku Tastra sudah menghias atau memasang wastra pohon tersebut dengan kain Putih-Kuning, ini karena air tersebut diyakni merupakan air suci atau bertuah yang bisa memberikan kesembuhan terhadap berbagai penyakit.

Air tersebut juga sudah banyak diminta (nunas, Red) warga untuk dibawa ke rumahnya. Warga yang datang juga membawa cabang sari untuk dipakai sembahyang di pohon tersebut.

“Kalau siang memang agak sedikit airnya, malam lebih deras,” ujar Putu Astawan. 

Rembesan air semakin deras jika sudah malam terutama di atas Pukul 24.00 Wita. Warga terkadang mengambil satu gelas setelah mereka melakukan persembahyangan terlebih dulu. 

Warga yakin kalau air yang keluar dari dahan pohon belalu Bali tersebut bisa untuk obat atau tamba.

“Warga yang ke sini mereka yakin kalau air tersebut bisa untuk obat,” ujarnya.

AMLAPURA — Warga di Banjar Pande, Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem heboh. Pasalnya, pohon albisia yang berada di Banjar itu mengeluarkan air. 

Fenomena unik ini terjadi sejak Minggu (18/10) lalu. Pohon albisia atau belalu tersebut tumbuh di lahan milik Putu Astawan. Air bahkan masih terus mengalir sampai Rabu (21/10). 

Sejumlah warga setempat pun menampung rembesan air tersebut dengan membentangkan plastik kemudian dipindah dan ditampung dalam sebuah ember.

 

Jro Mangku setempat Jro Mangku Tastra sudah menghias atau memasang wastra pohon tersebut dengan kain Putih-Kuning, ini karena air tersebut diyakni merupakan air suci atau bertuah yang bisa memberikan kesembuhan terhadap berbagai penyakit.

Air tersebut juga sudah banyak diminta (nunas, Red) warga untuk dibawa ke rumahnya. Warga yang datang juga membawa cabang sari untuk dipakai sembahyang di pohon tersebut.

“Kalau siang memang agak sedikit airnya, malam lebih deras,” ujar Putu Astawan. 

Rembesan air semakin deras jika sudah malam terutama di atas Pukul 24.00 Wita. Warga terkadang mengambil satu gelas setelah mereka melakukan persembahyangan terlebih dulu. 

Warga yakin kalau air yang keluar dari dahan pohon belalu Bali tersebut bisa untuk obat atau tamba.

“Warga yang ke sini mereka yakin kalau air tersebut bisa untuk obat,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/