25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:40 AM WIB

Isi Waktu Luang, Petani Muda Denpasar Belajar Olah Jagung Manis

DENPASAR – Ketika pariwisata sedang meredup karena  pandemi Covid-19 yang mewabah, beberapa masyarakat memilih kembali ke pertanian. 

Untuk meningkatkan nilai jual produk pasca-panen, Dinas Pertanian Kota Denpasar bersama Universitas Warmadewa dan Agro Learning Center turut memberikan pelatihan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gede Ambara Putra menjelaskan salah satu potensi di Denpasar adalah komoditi jagung manis. Jagung manis  memiliki daya tarik tersendiri dan   sangat mudah dijumpai di Denpasar.

Melimpahnya suplai jagung manis di Kota Denpasar membuat Dinas Pertanian terus merancang inovasi guna meningkatkan nilai dan daya beli produk Jagung Manis pasca panen.

Inovasi yang dipilih yakni pelatihan pembuatan es krim jagung manis dan sirup jagung. Kegiatan yang digelar selama 3 hari ini diikuti oleh sedikitnya 15 peserta dari kalangan petani milenial Denpasar. 

Selain itu, kata Ambara, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya percepatan Pemulihan Ekonomi setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19, terutama ditujukan untuk generasi muda yang terkena dampak pandemic Covid-19.

“Kami harap selain meningkatkan nilai tambah produk, para generasi milenial ini mampu menciptakan pasar baru bagi produk ini di Kota Denpasar, sehingga bisa membantu membangkitkan perekonomian,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Magister Sains Pertanian Universitas Warmadewa, A.A. Rai Sita Laksmi mengatakan bahwa topik pelatihan sengaja dipilih inovasi pembuatan es krim jagung manis dan sirup jagung manis. 

“Melalui petani generasi milenial ini, saya berharap mampu menjadi pionir membangkitkan ekonomi melalui pengolahan hasil pertanian,” tandasnya. 

DENPASAR – Ketika pariwisata sedang meredup karena  pandemi Covid-19 yang mewabah, beberapa masyarakat memilih kembali ke pertanian. 

Untuk meningkatkan nilai jual produk pasca-panen, Dinas Pertanian Kota Denpasar bersama Universitas Warmadewa dan Agro Learning Center turut memberikan pelatihan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gede Ambara Putra menjelaskan salah satu potensi di Denpasar adalah komoditi jagung manis. Jagung manis  memiliki daya tarik tersendiri dan   sangat mudah dijumpai di Denpasar.

Melimpahnya suplai jagung manis di Kota Denpasar membuat Dinas Pertanian terus merancang inovasi guna meningkatkan nilai dan daya beli produk Jagung Manis pasca panen.

Inovasi yang dipilih yakni pelatihan pembuatan es krim jagung manis dan sirup jagung. Kegiatan yang digelar selama 3 hari ini diikuti oleh sedikitnya 15 peserta dari kalangan petani milenial Denpasar. 

Selain itu, kata Ambara, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya percepatan Pemulihan Ekonomi setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19, terutama ditujukan untuk generasi muda yang terkena dampak pandemic Covid-19.

“Kami harap selain meningkatkan nilai tambah produk, para generasi milenial ini mampu menciptakan pasar baru bagi produk ini di Kota Denpasar, sehingga bisa membantu membangkitkan perekonomian,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Magister Sains Pertanian Universitas Warmadewa, A.A. Rai Sita Laksmi mengatakan bahwa topik pelatihan sengaja dipilih inovasi pembuatan es krim jagung manis dan sirup jagung manis. 

“Melalui petani generasi milenial ini, saya berharap mampu menjadi pionir membangkitkan ekonomi melalui pengolahan hasil pertanian,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/