29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:40 AM WIB

Sidang JRX Jadi Ajang Bedah Lirik hingga Putar Video Lagu SID

DENPASAR – Tahun 1995 silam, merupakan awal JRX mulai mencatatkan diri sebagai seorang musisi dan penulis lagu. Puluhan lagu telah ia buat dengan tema sosial, solidaritas dan lainnya.

Lirik JRX pun menjadi topik yang menarik di bahas dalam persidangan lanjutan dengan agenda pemeriksaan JRX sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Denpasar pada Selasa (27/10).

Lagu JRX berjudul Jadilah Legenda pun ditanyakan oleh kuasa hukum JRX, Wayan ‘Gendo’ Suardana. “Kalau tidak salah, ada lirik, “darah Indonesia, aku lah halilintar mu” itu halilintar maksudnya apa?” tanyanya.

“Jadilah Indonesia adalah lagu tentang kebhinekaan. Lirik halilintar disana artinya dapat membawa perubahan,” jawab JRX secara ringkas.

Begitu juga dengan lagu berjudul Kita adalah Belati. Bukan maksud menyamakan manusia dengan belati, tetapi belati itu tajam. Tajam yang dimaksud adalah pemikiran. 

Sedangkan lagu Sunset di Tanah Anarki sebagaimana yang ditanya kuasa hukumnya, artinya Sunset itu adalah simbol suasana indah namun warganya resah.

“Sunset di tanah anarki, sunset simbol suasana yang indah. Tapi terjadi di daerah yang merasa keresahan, tak tau kemana arahnya, rakyat kebingungan, tak ada pemerintah. Jadi secara garis besarnya kegelisahan rakyat yang terjadi di tanah Bali,” jawabnya. 

“Ini sebagai estetika dalam menulis lirik. Saya bukan jurnalis, saya penulis lirik. Saya tak pilih kata-kata administratif. Hal ini juga sering ke bawa ke media sosial saya,” ujarnya.

Pointnya, apa yang ditulis oleh JRX merupakan kebiasaan dalam menulis lirik lagu. Jadi apa yang ditulis, jangan ditelan mentah-mentah.

JRX lebih banyak menggunakan bahasa sastra dan menggelegar. Mungkin, salah satunya menggunakan kata kacung tersebut.

Selain soal lirik lagu, dalam sidang juga diputar video-video yang memperlihatkan karakter anti rasis, anti sara.

Juga memperlihatkan video bagi-bagi nasi di depan Twice Bar selama pandemi dan sekilas video saat JRX menghibur dokter, paramedis dan pasien Covid 19.

“Sebagai orang yang lahir di Kuta, beragam orang ada disana. Bahkan sampai mancanegara. Dari kecil saya sudah ternanam mindset untuk tak membeda-bedakan orang,” tutupnya. 

DENPASAR – Tahun 1995 silam, merupakan awal JRX mulai mencatatkan diri sebagai seorang musisi dan penulis lagu. Puluhan lagu telah ia buat dengan tema sosial, solidaritas dan lainnya.

Lirik JRX pun menjadi topik yang menarik di bahas dalam persidangan lanjutan dengan agenda pemeriksaan JRX sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Denpasar pada Selasa (27/10).

Lagu JRX berjudul Jadilah Legenda pun ditanyakan oleh kuasa hukum JRX, Wayan ‘Gendo’ Suardana. “Kalau tidak salah, ada lirik, “darah Indonesia, aku lah halilintar mu” itu halilintar maksudnya apa?” tanyanya.

“Jadilah Indonesia adalah lagu tentang kebhinekaan. Lirik halilintar disana artinya dapat membawa perubahan,” jawab JRX secara ringkas.

Begitu juga dengan lagu berjudul Kita adalah Belati. Bukan maksud menyamakan manusia dengan belati, tetapi belati itu tajam. Tajam yang dimaksud adalah pemikiran. 

Sedangkan lagu Sunset di Tanah Anarki sebagaimana yang ditanya kuasa hukumnya, artinya Sunset itu adalah simbol suasana indah namun warganya resah.

“Sunset di tanah anarki, sunset simbol suasana yang indah. Tapi terjadi di daerah yang merasa keresahan, tak tau kemana arahnya, rakyat kebingungan, tak ada pemerintah. Jadi secara garis besarnya kegelisahan rakyat yang terjadi di tanah Bali,” jawabnya. 

“Ini sebagai estetika dalam menulis lirik. Saya bukan jurnalis, saya penulis lirik. Saya tak pilih kata-kata administratif. Hal ini juga sering ke bawa ke media sosial saya,” ujarnya.

Pointnya, apa yang ditulis oleh JRX merupakan kebiasaan dalam menulis lirik lagu. Jadi apa yang ditulis, jangan ditelan mentah-mentah.

JRX lebih banyak menggunakan bahasa sastra dan menggelegar. Mungkin, salah satunya menggunakan kata kacung tersebut.

Selain soal lirik lagu, dalam sidang juga diputar video-video yang memperlihatkan karakter anti rasis, anti sara.

Juga memperlihatkan video bagi-bagi nasi di depan Twice Bar selama pandemi dan sekilas video saat JRX menghibur dokter, paramedis dan pasien Covid 19.

“Sebagai orang yang lahir di Kuta, beragam orang ada disana. Bahkan sampai mancanegara. Dari kecil saya sudah ternanam mindset untuk tak membeda-bedakan orang,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/