SINGARAJA – SMPN 2 Singaraja punya cara sendiri untuk memperluas akses bahan bacaan bagi siswanya. Pihak sekolah kini mengembangkan aplikasi perpustakaan digital.
Upaya itu diharapkan mempermudah siswa dalam mengakses bahan bacaan untuk proses pendidikan maupun bacaan non pendidikan.
Pengembangan perpustakaan digital itu berkaca dari proses pembelajaran daring selama masa pandemi. Saat ini ketersediaan buku ajar secara fisik masih terbatas.
Dengan menyediakannya di perpustakaan digital, seluruh siswa bisa fokus melakukan pembelajaran daring. Buku ajar cukup diberikan pada siswa yang belum dapat mengakses pembelajaran daring.
Kepala SMPN 2 Singaraja Nyoman Purnayasa mengatakan, ide pembentukan perpustakaan digital itu sebenarnya sudah muncul sejak awal masa pandemi. Saat itu sejumlah siswa mengeluh tidak bisa mengakses bahan ajar di perpustakaan. Lantaran aktivitas di areal sekolah dibatasi selama masa pandemi.
Sekolah akhirnya menggandeng pengembang aplikasi dalam mengembangkan perpustakaan digital. Hasilnya, sejumlah buku sudah dapat diakses oleh para siswa. Meski saat ini jumlahnya belum sampai 10 persen dari total koleksi di perpustakaan yang ada di sekolah.
“Sementara yang masuk aplikasi itu baru 500 judul. Karena memang format digitalnya terbatas. Secara bertahap jumlahnya kami tambah. Sehingga bisa mendekati jumlah koleksi buku di perpustakaan kami, yang mencapai 6.000 judul,” kata Purnayasa.
Lebih lanjut Purnayasa menuturkan, dalam perpustakaan digital itu tercantum beberapa kategori buku. Seperti buku utama pembelajaran, buku penunjang pembelajaran, buku fiksi, dan buku non fiksi. Keberadaan buku-buku itu pun diharapkan dapat mempermudah siswa mengakses bahan bacaan selama masa pandemi.
“Perpustakaan ini akan tetap kami fungsikan seterusnya. Bukan saat pandemi saja. Karena berkaca dari sebelum pandemi, waktu siswa mengakses perpustakaan memang sangat terbatas. Dengan perpustakaan digital ini, tingkat literasi kami harap bisa meningkat,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika mengatakan, seluruh sekolah diharapkan dapat mengembangkan perpustakaan digital. Sekolah dapat bekerjasama dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Buleleng, untuk mengakses bahan-bahan yang tercantum dalam perpustakaan digital.
“Memang perpustakaan digital ini cukup unggul. Tinggal ketik, cari judul buku, langsung bisa diakses. Tinggal bawa gadget saja, sekian buku sudah bisa disimpan. Kami harap sekolah juga bisa kerjasama dengan Dinas Perpustakaan dalam pengembangan koleksi di perpustakaan,” kata Astika.