26.7 C
Jakarta
25 November 2024, 3:10 AM WIB

UPDATE! Tiga Desa di Jembrana Zero Covid-19, Ternyata Ini Penyebabnya

NEGARA – Pandemi Covid -19 yang sudah terjadi sejak delapan bulan lalu, sudah menginfeksi 466 warga, sebanyak 11 orang meninggal.

Sebaran yang terkonfirmasi positif merata di hampir seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Jembrana.

Namun, ada desa yang tidak terdapat warganya terkonfimasi positif, ada juga yang tertinggi dibanding desa lain.

Berdasar data dari Satgas Penanganan Covid -19 Jembrana, dari total 41 desa dan 10 kelurahan di Jembrana, ada tiga desa yang warganya belum ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Di antaranya, Desa Medewi, Desa Blimbingsari dan Desa Delodberawah. Sedangkan kasus tertinggi sejak pandemi Kelurahan Baler Bale Agung dengan 38 orang dan Kelurahan Dauhwaru 36 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Perbekel Blimbingsari I Made John Ronny mengatakan, sejak pandemi Covid-19 memang tidak ada warga yang terpapar virus SARS Cov2.

Menurutnya, ada beberapa hal yang membuat desa yang berada di Kecamatan Melaya disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Sejak pandemi, warga menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin,” ujarnya.

Disamping itu, warga Desa Blimbingsari sekitar 1300 jiwa, sejak awal pandemi mengimbau untuk membatasi kontak dengan orang dari luar desa.

Meski sebagai desa wisata, langkah tersebut berhasil mencegah penularan Covid-19. Menurutnya, bagi yang usianya sudah lanjut usia tidak berani keluar rumah sejak pandemi.

 Begitu juga dengan warga yang masih muda, tidak ada yang pulang ke desa agar tidak menjadi pembawa virus ke desa.

“Kebanyakan di desa itu orang tua. Karena yg muda-muda sejak tamat SMA sudah tidak di rumah. Melanjutkan pendidikan atau bekerja di luar Jembrana,'” ungkapanya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, tig desa yang masih zero Covid-19 harus dipertahankan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

Karena menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin menjadi kunci pencegahan penularan Covid-19.

“Karena pandemi belum berakhir, protokol kesehatan harus dijalankan dengan disiplin agar tidak muncul kasus baru,” ujarnya.

Arisantha menambahkan, sebanyak sembilan orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jembrana kemarin sembuh dan dipulangkan dari ruang isolasi RSU Negara.

Sehingga, jumlah pasien sembuh sebanyak 436 orang dari total kumulatid 466 orang. Sebanyak 11 orang diantaranya meninggal. “Kasus terkonfirmasi positif baru tidak ada. Justru paaien sembuh dari Covid meningkat,” tandasnya. 

NEGARA – Pandemi Covid -19 yang sudah terjadi sejak delapan bulan lalu, sudah menginfeksi 466 warga, sebanyak 11 orang meninggal.

Sebaran yang terkonfirmasi positif merata di hampir seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Jembrana.

Namun, ada desa yang tidak terdapat warganya terkonfimasi positif, ada juga yang tertinggi dibanding desa lain.

Berdasar data dari Satgas Penanganan Covid -19 Jembrana, dari total 41 desa dan 10 kelurahan di Jembrana, ada tiga desa yang warganya belum ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Di antaranya, Desa Medewi, Desa Blimbingsari dan Desa Delodberawah. Sedangkan kasus tertinggi sejak pandemi Kelurahan Baler Bale Agung dengan 38 orang dan Kelurahan Dauhwaru 36 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Perbekel Blimbingsari I Made John Ronny mengatakan, sejak pandemi Covid-19 memang tidak ada warga yang terpapar virus SARS Cov2.

Menurutnya, ada beberapa hal yang membuat desa yang berada di Kecamatan Melaya disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Sejak pandemi, warga menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin,” ujarnya.

Disamping itu, warga Desa Blimbingsari sekitar 1300 jiwa, sejak awal pandemi mengimbau untuk membatasi kontak dengan orang dari luar desa.

Meski sebagai desa wisata, langkah tersebut berhasil mencegah penularan Covid-19. Menurutnya, bagi yang usianya sudah lanjut usia tidak berani keluar rumah sejak pandemi.

 Begitu juga dengan warga yang masih muda, tidak ada yang pulang ke desa agar tidak menjadi pembawa virus ke desa.

“Kebanyakan di desa itu orang tua. Karena yg muda-muda sejak tamat SMA sudah tidak di rumah. Melanjutkan pendidikan atau bekerja di luar Jembrana,'” ungkapanya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, tig desa yang masih zero Covid-19 harus dipertahankan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

Karena menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin menjadi kunci pencegahan penularan Covid-19.

“Karena pandemi belum berakhir, protokol kesehatan harus dijalankan dengan disiplin agar tidak muncul kasus baru,” ujarnya.

Arisantha menambahkan, sebanyak sembilan orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jembrana kemarin sembuh dan dipulangkan dari ruang isolasi RSU Negara.

Sehingga, jumlah pasien sembuh sebanyak 436 orang dari total kumulatid 466 orang. Sebanyak 11 orang diantaranya meninggal. “Kasus terkonfirmasi positif baru tidak ada. Justru paaien sembuh dari Covid meningkat,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/