DENPASAR – “Jaga Pemilih, Jaga TPS, Jaga Suara, Menangkan Pilkada 2020”. Demikianlah komitmen DPD 1 Golkar Bali menyongsong Pilkada Serentak 2020 di 6 kabupaten/kota se-Bali.
Dalam rangka menjaga suara rakyat, Jumat (5/11) kemarin, Partai Golkar Bali menggelar Training of Trainer (TOT) Badan Saksi Nasional (BSN).
Melibatkan saksi militan partai politik berlambang pohon beringin dari Kabupaten Karangasem, Jembrana, Bangli, Tabanan, Badung, Denpasar.
Training yang digelar selama dua hari itu menghadirkan Ketua BSN Syahmud B. Ngabalin dan Sekretaris BSN Partai Golkar Azhar Adam.
Dari Bali, Golkar mengundang Ketut Udi Prayudi, anggota Tim Pemeriksa Daerah Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum sebagai trainer.
Ketua DPD 1 Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry menegaskan saksi memiliki peran sangat strategis dalam setiap hajatan politik.
Politisi senior asal Kecamatan Busungbiu, Buleleng itu mengibaratkan peran saksi akan menentukan apakah si pemilik hajatan bisa menikmati hidangan yang dimasak dengan nikmat atau sebaliknya.
“Ketika masakan sudah matang, kita tinggal menikmati. Kalau lengah sedikit saja, kucing bisa masuk. Kita bisa rugi semua,” ungkapnya ditemui di Inna Bali Hotel, Jalan Veteran, Denpasar.
Untuk mengantisipasi segala kemungkinan terburuk, maka DPP Golkar menugaskan DPD mempersiapkan sejak awal bagaimana saksi-saksi mengawal proses perjuangan para calon di Pilkada Serentak 2020.
“Kami berharap saudara-saudara paham begitu penting dan strategisnya peran sebagai trainer yang selanjutnya menjadi pelatih bagi para saksi untuk mengawal kemenangan para calon kita,” jelasnya di hadapan para trainer.
Wakil Ketut DPRD Bali itu menyebut para saksi yang berintegritas, konsisten, dan berkomitmen sekaligus militan selanjutnya akan dibina hingga tahun 2024 menyongsong hajatan-hajatan politik ke depan.
“Total yang menjadi trainer ini berjumlah 35 orang. Masing-masing 5 orang dari kabupaten/kota peserta Pilkada Serentak ditambah utusan dari DPD 1 Golkar Bali.
Selama dua hari akan mendapatkan pelatihan khusus dari Badan Saksi Nasional DPP Golkar untuk mempersiapkan sekitar 8.000 saksi di 439 desa,” tegasnya.
Sekretaris BSN Partai Golkar Azhar Adam menyebut Bali menjadi provinsi istimewa karena menjadi lokasi penutupan Training of Trainer (TOT) Badan Saksi Nasional (BSN) Golkar gelombang pertama.
Terangnya BSN merupakan terobosan baru Golkar yang dibentuk secara khusus. “Ketua Umum Airlangga Hartarto sangat konsen dengan penguatan SDM Golkar, khususnya saksi melalui TOT.
Para trainer yang dihasilkan merupakan andalan DPP dan DPD Golkar se-Indonesia. Ini menjadi program investasi Golkar menyongsong masa depan.
Program dari kita untuk kita,” rincinya sembari menyebut hasil program tersebut akan tampak pada Pilkada Serentak 9 Desember 2020 mendatang. “Kami yakin pola yang dilakukan DPP Golkar memberikan hal baru,” tutupnya.