33 C
Jakarta
24 November 2024, 12:11 PM WIB

Aksi Pendakian di Gunung Agung Menggeliat, BPBD Tunggu Respons Dispar

AMLAPURA – Meski Gunung Agung masih menjadi daerah terlarang untuk pendakian, namun aksi pendakian illegal masih saja terjadi.

Kondisi ini membuat BPBD Karangasem kerepotan. Pasalnya, dengan tingginya aktivitas pendakian membuat aparat harus waspada lantaran gunung tertinggi di Bali ini masih berstatus level II.

Seorang warga Selat, Karangasem, melaporkan, aktivitas pendakian memang sedang tinggi-tingginya. Banyak pendaki yang berupaya naik Gunung Agung.

Tampaknya para pencinta alam dan pendaki gunung penasaran sekaligus juga kangen dengan kondisi Gunung Agung sekarang ini.

“Kalau pendaki selalu ada saja,” ujar warga setempat. Imbauan PVMBG agar tidak ada pendakian sejauh radius 2 Km dari Gunung Agung sendiri masih berlaku.

Namun, imbauan itu seperti tidak berlaku sama sekali.

Berangkat dari fakta tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa langsung melakukan langkah antisipasi sekaligus sosialisasi.

BPBD juga sudah bersurat ke Dinas Pariwisata Karangasem tentang imbauan agar tidak melakukan aktifitas di lereng Gunung Agung.

BPBD berharap agar Dinas Pariwisata bisa menyurari para pemandu wisata atau guide yang biasa mengajak tamu atau wisatawan mendaki, agar tidak dibolehkan mendaki.

”Kami juga berharap agar disosialisasikan ke pihak hotel agar tidak tidak mengijinkan wisatawan untuk mendaki,” ujar Arimbawa.

Hanya saja Arimbawa mengaku belum mendapat surat balasan dari Dinas Pariwisata tersebut. Plt Kepala Dinas Pariwisata Karangasem I Putu Arnawa malah mengaku belum menerima surat terkait larangan mendaki di Gunung Agung.

“Sejauh ini kami belum menerima surat terkait tengan pendakian di Gunung Agung,” ujar Putu Arnawa.

BPBD Karangasem sendiri telah memasang tanda larangan mendaki di beberapa jalur.

Dengan pemasangan tanda larangan ini diharapkan pandaki tahu kalau belum boleh mendaki. Sehingga tidak ada alasan lagi mereka tidak tahu.

Jika ada pendaki memaksa naik gunung, maka risikonya menjadi tanggung jawab yang bersangkutan. 

AMLAPURA – Meski Gunung Agung masih menjadi daerah terlarang untuk pendakian, namun aksi pendakian illegal masih saja terjadi.

Kondisi ini membuat BPBD Karangasem kerepotan. Pasalnya, dengan tingginya aktivitas pendakian membuat aparat harus waspada lantaran gunung tertinggi di Bali ini masih berstatus level II.

Seorang warga Selat, Karangasem, melaporkan, aktivitas pendakian memang sedang tinggi-tingginya. Banyak pendaki yang berupaya naik Gunung Agung.

Tampaknya para pencinta alam dan pendaki gunung penasaran sekaligus juga kangen dengan kondisi Gunung Agung sekarang ini.

“Kalau pendaki selalu ada saja,” ujar warga setempat. Imbauan PVMBG agar tidak ada pendakian sejauh radius 2 Km dari Gunung Agung sendiri masih berlaku.

Namun, imbauan itu seperti tidak berlaku sama sekali.

Berangkat dari fakta tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa langsung melakukan langkah antisipasi sekaligus sosialisasi.

BPBD juga sudah bersurat ke Dinas Pariwisata Karangasem tentang imbauan agar tidak melakukan aktifitas di lereng Gunung Agung.

BPBD berharap agar Dinas Pariwisata bisa menyurari para pemandu wisata atau guide yang biasa mengajak tamu atau wisatawan mendaki, agar tidak dibolehkan mendaki.

”Kami juga berharap agar disosialisasikan ke pihak hotel agar tidak tidak mengijinkan wisatawan untuk mendaki,” ujar Arimbawa.

Hanya saja Arimbawa mengaku belum mendapat surat balasan dari Dinas Pariwisata tersebut. Plt Kepala Dinas Pariwisata Karangasem I Putu Arnawa malah mengaku belum menerima surat terkait larangan mendaki di Gunung Agung.

“Sejauh ini kami belum menerima surat terkait tengan pendakian di Gunung Agung,” ujar Putu Arnawa.

BPBD Karangasem sendiri telah memasang tanda larangan mendaki di beberapa jalur.

Dengan pemasangan tanda larangan ini diharapkan pandaki tahu kalau belum boleh mendaki. Sehingga tidak ada alasan lagi mereka tidak tahu.

Jika ada pendaki memaksa naik gunung, maka risikonya menjadi tanggung jawab yang bersangkutan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/