DENPASAR – Ricky Hartono selaku perwakilan Bali Louhan Comunity mengatakan semenjak pandemi Covid-19, penggemar louhan di Bali meningkat drastis, peserta kontes ini pun berasal dari seluruh Bali.
Hal itu diungkapkan Ricky dalam kompetesi yang diikuti 102 ikan louhan berbagai ukuran oleh Bali Louhan Community di Dharmanegara Alaya, Lumintang, Denpasar, Rabu (11/11).
Kompetisi ini dilaksanakan 11 hingga 15 November 2020. Ada 12 kelas yang dikompetisikan saat ini. Mulai dari cenchu, chingwa, free marking hingga golden base.
“Masing-masing dibagi ke dalam 4 kategori berdasarkan ukuran ikan,” ujarnya.
Bahkan, saat ini harga ikan louhan juga sangat tinggi. Seekor golden base yang berusia satu tahun harganya bisa mencapai Rp20 juta. Itu belum pernah menang kontes. Kalau sudah menang kontes, lebih mahal lagi, bisa Rp 40 – 50 juta,” katanya.
Bahkan ia menambahkan, beberapa waktu lalu, di Jakarta ada louhan pemenang kontes seharga Rp 350 juta.
Dikatakannya, sistem peserta kali ini menggunakan tim dan bukan per individu. Jadi, pemenang nanti ditentukan berdasarkan tim. “Misalnya satu tim, bisa membawa beberapa ekor ikan terbaiknya. Dan ini khusus untuk Bali saja, kalau nasional belum, karena situasi pandemi sekarang,” katanya.
Sementara itu, jenis ikan yang paling banyak diikutkan dalam kompetisi ini, adalah kategori chencu dengan jumlah 17 ekor. Untuk penjuriannya, ada beberapa penilaian dalam menentukan pemenang yakni muka si ikan, body ikan bintik-bintik mutiara yang ada di tubuh ikan, hingga corak serta warna ikan.