31.4 C
Jakarta
24 November 2024, 18:19 PM WIB

Paus Sperma Raksasa Ditemukan Mengambang di Pantai Denpasar Bali

DENPASAR – Seekor paus sperma ditemukan mati di kawasan laut pantai Serangan, Denpasar Selatan. Bangkai paus dengan berat diperkirakan 2 ton dan panjang 10 meter itu ditemukan dekat dermaga pantai Serangan, Selasa (17/11/2020). Tubuh mamalia laut terbesar itu ditemukan membusuk dengan bekas luka di tubuhnya. 

Kepala BPSPL Denpasar, Permana Yudiarso mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi untuk penanganan. Evakuasi bangkai paus tersebut. “Paus sperma ini sepanjang kurang lebih 10 meter. Dan saat ini sedang mengambang di pantai Mertasari, Sanur, Denpasar Selatan, hanyut dari pantai Serangan. Kami masih koordinasi untuk penanganan,” katanya. 

Lanjut dia, pihaknya saat ini masih mencari cara untuk mengevakuasi bangkai paus. Masih dipikirkan juga apakah nanti bangkai itu dievakuasi ke darat lalu dikuburkan atau ditenggelamkan ke dasar laut saja. “Kami akan cari lokasi terdekat untuk ditangani segera. Apakah nanti dikuburkan atau ditenggelamkan,” ujarnya. 

Jika memang harus ditenggelamkan, maka prosedur yang dilakukan yakni mengikatkan beban seperti batu pada tubuh paus agar bangkainya bisa tenggelam ke dasar laut. Beban yang diikatkan harus lebih berat dari bobot tubuh paus. Dengan demikian, beban yang dibutuhkan kurang lebih 2 ton. 

Terkait penyebab kematian hewan malang itu, Yudiarso mengaku jika pihaknya belum bisa memastikan. “Sementara belum ada kejelasan penyebabnya. Kemungkinan sakit, atau disoroentasi karena pengaruh sonar  atau ketabrak. Dari ciri fisik belum bisa ditentukan apakah dia ditabrak atau penyebab lain,” tandasnya.

DENPASAR – Seekor paus sperma ditemukan mati di kawasan laut pantai Serangan, Denpasar Selatan. Bangkai paus dengan berat diperkirakan 2 ton dan panjang 10 meter itu ditemukan dekat dermaga pantai Serangan, Selasa (17/11/2020). Tubuh mamalia laut terbesar itu ditemukan membusuk dengan bekas luka di tubuhnya. 

Kepala BPSPL Denpasar, Permana Yudiarso mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi untuk penanganan. Evakuasi bangkai paus tersebut. “Paus sperma ini sepanjang kurang lebih 10 meter. Dan saat ini sedang mengambang di pantai Mertasari, Sanur, Denpasar Selatan, hanyut dari pantai Serangan. Kami masih koordinasi untuk penanganan,” katanya. 

Lanjut dia, pihaknya saat ini masih mencari cara untuk mengevakuasi bangkai paus. Masih dipikirkan juga apakah nanti bangkai itu dievakuasi ke darat lalu dikuburkan atau ditenggelamkan ke dasar laut saja. “Kami akan cari lokasi terdekat untuk ditangani segera. Apakah nanti dikuburkan atau ditenggelamkan,” ujarnya. 

Jika memang harus ditenggelamkan, maka prosedur yang dilakukan yakni mengikatkan beban seperti batu pada tubuh paus agar bangkainya bisa tenggelam ke dasar laut. Beban yang diikatkan harus lebih berat dari bobot tubuh paus. Dengan demikian, beban yang dibutuhkan kurang lebih 2 ton. 

Terkait penyebab kematian hewan malang itu, Yudiarso mengaku jika pihaknya belum bisa memastikan. “Sementara belum ada kejelasan penyebabnya. Kemungkinan sakit, atau disoroentasi karena pengaruh sonar  atau ketabrak. Dari ciri fisik belum bisa ditentukan apakah dia ditabrak atau penyebab lain,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/