DENPASAR – Berbagai upaya terus dilakukan Pemprov Bali membangkitkan perekonomian Bali yang terpuruk karena pandemic Covid-19.
Upaya tersebut dilakukan dengan harapan Bali mendapatkan ‘trust’ atau rasa percaya dari wisatawan sebagai destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi.
“Kesempatan ini hanya akan dapat diraih, selama kita dapat memberikan jaminan kepada para wisatawan bahwa mereka aman dari resiko terjangkit Covid-19 selama berada di Bali.
Oleh karena itu, implementasi protokol kesehatan di semua sektor, harus menjadi fokus kita bersama,” tegas Wagub Cok Ace
saat didaulat sebagai keynote speaker dalam temu responden 2020 yang diselenggarakan oleh BI Provinsi Bali di kawasan ITDC Nusa Dua, Badung.
Untuk memperkirakan kondisi perekonomian tahun 2021, Cok Ace mengaku perlu memperhatikan pola pemulihan ekonomi nasional dan Bali.
Dengan memperhatikan kondisi perekonomian dunia dan nasional maka diperkirakan ketersediaan vaksin Covid-19 Level of Confidence to Travel Kebijakan Perlintasan Orang (Domestik dan Internasional) jadi hal penting untuk pemulihan ekonomi global.
Dengan memperhatikan hal tersebut, pemulihan kunjungan wisman diproyeksikan baru akan kembali 50 persen di tahun 2021 dan pulih secara normal pada tahun 2022.
Dengan demikian ekonomi Bali akan kembali pada posisi normalnya tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi tahun 2020 diperkirakan dalam kisaran minus 8 persen
sampai dengan minus 9 persen sedangkan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 diperkirakan dalam kisaran minus 4 persen.