AMLAPURA – Kecamatan Selat kembali menjadi wilayah kampanye pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Karangasem IGA Mas Sumatri-I Made Sukerena (Massker), Rabu kemarin (25/11).
Mengawali pertemuan di Balai Banjar Dinas Umasari Kangin, Adat Umacetra, Desa Peringsari, Selat, kedatangan calon Bupati dua periode Mas Sumatri disambut antusias masyarakat.
Bahkan, masyarakat yang sebagian besar warganya merupakan petani ini kompak mengenakan kaos paket Massker.
Kedatangan bupati perempuan pertama Karangasem itu pun mengawali dengan obrolan santai, mulai menanyakan kabar hingga kondisi pertanian masyarakat saat ini.
Baginya, pertanian di Karangasem memang harus ditingkatkan. Tentunya dengan pola pendampingan dan juga bantuan baik dari pemerintah pusat, provinsi khususnya Pemkab Karangasem sendiri.
“Pertanian di Karangasem khususnya di Selat cukup produktif. Dan memang harus didukung karena pertanian merupakan ketahanan pangan kita.
Makanya kami paket Massker akan meningkatkan kesejehateraan petani setelah sebelumnya di kepemimpinan saya juga demikian. Tapi akan ditingkatkan,” tuturnya.
Dikatakannya, selama menjabat sebagai Bupati Karangasem, pihaknya berupaya untuk mengenjot pengembangan sektor pertanian
melalui program yang digulirkan oleh Dinas Pertanian, termasuk menjamin harga hasil pertanian tidak jatuh saat musim panen raya tiba.
“Ke depan kita upayakan bantuan perbaikan saluran irigasi seperti yang diusulkan Subak,” ucap IGA Mas Sumatri.
Massker dalam programnya akan meningkatkan bantuan kepada subak-subak di Karangasem. Bantuan tahunan yang sebelumnya senilai Rp 6 juta pertahun akan ditingkatkan menjadi Rp 10 juta pertahun.
Selain peningkatan bantuan subak pada kepemimpinan Massker ke depan, Mas Sumatri juga mencanangkan kenaikan bantuan kepada desa adat
yang sebelumnya Rp 30 juta menjadi Rp 50 juta, sedangkan untuk banjar adat dari yang sebelumnya Rp 13 juta menjadi Rp 25 juta.
“Karena tiga komponen ini adalah yang menjadi tradisi dan budaya Bali yang sangat luar biasa. Makanya kami tingkatkan,” ucap calon bupati asa Sidemen ini.
Setelah mendengar pemaparan program dan visi misi dari Mas Sumatri, warga banjar dinas Umasari Kangin, banjar adat Umacetra menyambut dengan semangat dan semakin mantap untuk memilih paket Massker pada Pilkada 9 Desember mendatang.
Pengelingsir Banjar Adat Umacetra Komang Sukadana, mewakili para warga menuturkan bahwa di banjarnya tersebut 99 persen merupakan petani.
Sehingga apa yang menjadi visi misi dan program Massker dalam memajukan pertanian sangat sejalan dengan harapan masyarakat.
Di banjar tersebut sebenarnya tidak terpaku pada satu partai saja mengingat masyarakatnya sudah sangat melek dengan poltik. Sehingga sudah bisa menentukan pilihan.
“Yang terpenting siapa yang duluan datang itu kami tetapkan pilihan. Sekarang Massker yang mendatangi kami untuk meminta dukungan tenti kami akan akan dukung dengan memilih Massker.
Di banjar kami, setiap konstestasi pemilihan mau itu legislatif, gubernur, bupati hingga presiden bisa berbeda. Jadi tidak satu warna,” tutur Sukadana.
Dalam pertemuan terbatas itu, mewakili aspiras masyarakat, ia meminta ketika nantinya Massker terpilih jalan di banjarnya yang merupakan jalan penghubung menuju Sidemen untuk diperbaiki.
“Itu jalan paling cepat menuju Sidemen. Jaraknya mungkin sekitar 2,3 kilometer. Kami berharap jalan ini bisa diperbaiki untuk kepentingan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Pekaseh Subak Umacetra, I Nengah Tantra menambahkan, ke depan ketika paket Massker terpilih dalam hajatan pilkada 9 Desember mendatang,
untuk lebih memperhatikan pertanian. “Mungkin bantuan berupa bibit. Seperti tanaman-tanaman hortikultura,” harapnya.
Perbaikan jalan memang masih mendominasi permintaan masyarakat. Seperti yang disampaikan dalam pertemuan terbatas selanjutnya yakni di banjar Benekasa, Desa Muncan juga mengharapkan perbaikan jalan lingkar yang ada di banjar tersebut.
“Semoga nanti Massker terpilih dan kami juga akan siap memenangkan dan memilih Massker 9 Desember nanti.
Mungkin kami hanya mengajukan perbaikan jalan lingkar yang ada di banjar kami ini. Kami ini bukan banjar adat tapi hanya tempekan,” kata salah satu warga yakni I Gusti Ngurah Sutama.
Menanggapi aspirasi tersebut, Mas Sumatri meminta agar masyarakat bisa mengajukan prposal untuk nantinya dimasukkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
“Nanti bisa diajukan ke saya langsung atau DPR di dapil Selat biar dikawal,” tandasnya.