DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster kembali memuji peran desa adat dalam penanganan Covid 19 di Bali.
Hal ini dikarenakan perarem (aturan adat) yang memiliki pengaruh besar atas penurunan kasus positif di Bali sebagaimana yang dia klaim.
Bagi Koster, peran desa adat melalui perarem sangat besar, karena turut membantu terciptanya disiplin protokol kesehatan (Prokes) pada masyarakat sesuai kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah.
“Karena itu kalau dibanding daerah lain, Bali termasuk baik dalam penangan pandemi Covid 19. Disiplin masyarakatnya sudah bagus,” sebut Koster
saat menerima Duta Besar (Dubes) Austria untuk Indonesia Johannes Peterlik di Rumah Jabatan Gubernur Bali kemarin.
Gubernur Koster tidak memungkiri, mewabahnya pandemi virus yang bermula di Wuhan, China ini menimbulkan dampak luar biasa terhadap perekonomian Bali yang sangat bergantung pada sektor pariwisata.
“Sejak bulan Maret lalu, kita zero tourism, karena kebijakan menutup penerbangan. Sekarang mulai membaik karena wisatawan domestik mulai masuk,
meski ekonomi masih minus. Kita harapkan akhir tahun ini ada peningkatan lagi, karena ada libur akhir tahun,” harapnya.
Apabila penerbangan internasional dibuka kembali, Gubernur Koster menyatakan kesiapan Bali untuk menerima kunjungan wisatawan asing dengan segala hal diperlukan.
“Kita sudah siap sebenarnya, tinggal sekarang kebijakan pusat dan negara lain bagaimana? Kebijakan penerbangan sampai protokol kesehatan diterapkan dengan disiplin di Bali,” ujarnya.