25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:06 AM WIB

Covid di Buleleng Kembali Mencuat, Muncul Klaster Perusahaan Finance

SINGARAJA – Kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Buleleng sempat melandai selama sebulan terakhir.

Namun kemarin (29/11) jumlah kasus terkonfirmasi positif kembali mencuat. Dalam sehari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng mengumumkan tambahan 22 kasus terkonfirmasi positif baru.

Pemicu penambahan yang signifikan itu berasal dari kemunculan klaster baru. Yakni klaster pada salah satu perusahaan finance yang ada di Kabupaten Buleleng.

Tercatat ada 8 orang karyawan di kantor tersebut yang harus dikarantina. Satgas pun meminta agar kantor perusahaan itu ditutup hingga dua pekan mendatang.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengungkapkan, klaster baru itu bermula saat salah seorang karyawan yang berkantor di Denpasar, melakukan kunjungan pada kantor cabang di Buleleng.

Belakangan para karyawan di perusahaan tersebut mendapat informasi bahwa rekannya itu terkonfirmasi positif covid.

Mencegah hal yang tak diinginkan, para karyawan diarahkan melakukan swab mandiri pada salah satu laboratorium swasta di Singaraja.

Ternyata hasilnya ada 8 orang karyawan yang dinyatakan terkonfirmasi positif. Seluruhnya disebut dalam kondisi asimtomatik alias tanpa gejala.

“Awalnya kan dilakukan rapid test, waktu itu ada 9 orang yang reaktif. Kemudian dilanjutkan dengan swab mandiri, hasilnya ada 8 yang dipastikan terkonfirmasi positif covid.

Karena kondisinya tidak bergejala, mereka cukup dikarantina di Denpasar. Di fasilitas yang sudah disiapkan pemprov,” jelas Suyasa saat dihubungi petang kemarin.

Suyasa menyatakan, satgas telah meminta pimpinan perusahaan untuk menghentikan sementara aktifitas di kantor tersebut. Setidaknya selama dua pekan mendatang.

“Kemarin hari Sabtu dan hari ini kan memang tutup. Tapi untuk selanjutnya, kami minta agar tidak buka dulu. Karena hampir satu kantor itu dinyatakan terkonfirmasi positif,” tegasnya.

Selain dari klaster perusahaan finance, ada pula penambahan kasus terkonfirmasi positif dari hasil tracing.

 Beberapa warga yang masuk kategori kontak erat dan suspek, diminta melakukan tes swab. Ternyata hasilnya terkonfirmasi positif.

Sementara 4 orang lainnya berasal dari pasien di rumah sakit yang menunjukkan gejala berat. Saat diswab, seluruhnya menunjukkan hasil terkonfirmasi positif covid.

“Ada seorang lagi, yang melakukan swab mandiri di RS Sanglah,” tukas Suyasa. Dengan melonjaknya kasus baru terkonfirmasi ini,

Suyasa mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di perkantoran untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan

dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan masker, serta menjaga jarak setiap berinteraksi dengan orang lain.

Sekadar diketahui saat ini kasus terkonfirmasi covid-19 di Kabupaten Buleleng secara kumulatif mencapai 1.148 kasus.

Dari jumlah tersebut sebanyak 1.049 dinyatakan sembuh dan 58 orang lainnya meninggal dunia. Kini masih ada 20 orang yang menjalani karantina di Denpasar,

1 orang diizinkan melakukan karantina mandiri, dan 20 orang lainnya menjalani perawatan di Buleleng. 

SINGARAJA – Kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Buleleng sempat melandai selama sebulan terakhir.

Namun kemarin (29/11) jumlah kasus terkonfirmasi positif kembali mencuat. Dalam sehari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng mengumumkan tambahan 22 kasus terkonfirmasi positif baru.

Pemicu penambahan yang signifikan itu berasal dari kemunculan klaster baru. Yakni klaster pada salah satu perusahaan finance yang ada di Kabupaten Buleleng.

Tercatat ada 8 orang karyawan di kantor tersebut yang harus dikarantina. Satgas pun meminta agar kantor perusahaan itu ditutup hingga dua pekan mendatang.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengungkapkan, klaster baru itu bermula saat salah seorang karyawan yang berkantor di Denpasar, melakukan kunjungan pada kantor cabang di Buleleng.

Belakangan para karyawan di perusahaan tersebut mendapat informasi bahwa rekannya itu terkonfirmasi positif covid.

Mencegah hal yang tak diinginkan, para karyawan diarahkan melakukan swab mandiri pada salah satu laboratorium swasta di Singaraja.

Ternyata hasilnya ada 8 orang karyawan yang dinyatakan terkonfirmasi positif. Seluruhnya disebut dalam kondisi asimtomatik alias tanpa gejala.

“Awalnya kan dilakukan rapid test, waktu itu ada 9 orang yang reaktif. Kemudian dilanjutkan dengan swab mandiri, hasilnya ada 8 yang dipastikan terkonfirmasi positif covid.

Karena kondisinya tidak bergejala, mereka cukup dikarantina di Denpasar. Di fasilitas yang sudah disiapkan pemprov,” jelas Suyasa saat dihubungi petang kemarin.

Suyasa menyatakan, satgas telah meminta pimpinan perusahaan untuk menghentikan sementara aktifitas di kantor tersebut. Setidaknya selama dua pekan mendatang.

“Kemarin hari Sabtu dan hari ini kan memang tutup. Tapi untuk selanjutnya, kami minta agar tidak buka dulu. Karena hampir satu kantor itu dinyatakan terkonfirmasi positif,” tegasnya.

Selain dari klaster perusahaan finance, ada pula penambahan kasus terkonfirmasi positif dari hasil tracing.

 Beberapa warga yang masuk kategori kontak erat dan suspek, diminta melakukan tes swab. Ternyata hasilnya terkonfirmasi positif.

Sementara 4 orang lainnya berasal dari pasien di rumah sakit yang menunjukkan gejala berat. Saat diswab, seluruhnya menunjukkan hasil terkonfirmasi positif covid.

“Ada seorang lagi, yang melakukan swab mandiri di RS Sanglah,” tukas Suyasa. Dengan melonjaknya kasus baru terkonfirmasi ini,

Suyasa mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di perkantoran untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan

dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan masker, serta menjaga jarak setiap berinteraksi dengan orang lain.

Sekadar diketahui saat ini kasus terkonfirmasi covid-19 di Kabupaten Buleleng secara kumulatif mencapai 1.148 kasus.

Dari jumlah tersebut sebanyak 1.049 dinyatakan sembuh dan 58 orang lainnya meninggal dunia. Kini masih ada 20 orang yang menjalani karantina di Denpasar,

1 orang diizinkan melakukan karantina mandiri, dan 20 orang lainnya menjalani perawatan di Buleleng. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/