RadarBali.com – Ketua Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) Wilayah Bali, Ihsan Tantowi mengungkapkan, kenaikan upah buruh mengacu pada hal umum yakni pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Pertumbuhan ekonomi ini terjaga lewat investasi, konsumsi dalam negeri, dan ekspor impor. Konsumsi terjadi jika masyarakat mendapat pendapatan.
“Logikanya, pendapatan itu muncul bisa dari gaji, pendapatan, penghasilan petani dan lainnya,” tuturnya.
Dia menjelaskan, selama ini yang terjadi kenaikan upah tidak terlalu signifikan. Hal ini lantaran pemerintah tidak pernah memikirkan kenaikan gaji yang tidak terlalu besar di tengah harga barang meningkat.
“Jadi, sama saja tidak ada dampak, karena meski upah naik, tapi harga barang naik. Otomatis nilai riil upah menurun,” ucap Ihsan.
“Kalau upah naik signifikan otomatis daya beli juga akan meningkat terjadilah pertumbuhan ekonomi,” sambungnya.
Terlebih di Bali, dalam kehidupan masyarakat yang berpegang teguh pada nilai spiritualitas selain konsumsi hidup. Di mana setiap harinya mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk kegiatan spritualnya.
“Belum lagi beli canang, dupa dan lainnya. jadi itu juga harus diperhatikan. Karena ini juga salah satunya penggerak UMKM di Bali,” pungkasnya