DENPASAR – Wacana untuk menjadikan Bali sebagai wisata medis atau kesehatan sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir tampaknya akan mengalami sejumlah persoalan meski banyak mendapat dukungan.
Bagaimana tidak, wacana yang digembor-gemborkan tersebut ternyata juga tidak masuk dalam APBD. Hal ini disampaikan oleh Anggota DPRD Bali, Agung Adhi Ardhana saat dimintai keterangan terkait hal tersebut.
“Setahu saya, di APBD belum ada terkait hal ini. Yang ada di luar APBD, tentang adanya hibah dari pemerintah pusat kepada Provinsi Bali terkait lahan salah satu RS di Tohpati. Kalau tiang (saya) tidak salah,” ujarnya Senin (30/11).
Lebih jauh, terkait wisata medis, pihak DPRD Bali pun baru mendengar dari beberapa pembicaraan di media terkait keingginan membawa atau menambah pilihan tipe wisata atau segmen pasar.
“Bagi pengusaha pariwisata dan dunia pariwisata Bali pada umumnya semestinya mendapat sambutan yang positif,” sebutnya.
Kabar lainnya, salah satu investor dari Jepang, yakni Mitsui Healthcare kabarnya juga tertarik untuk menggarap proyek ini. Lalu apakah tidak mengancam inventasi dalam negeri?
“Adanya investasi asing juga merupakan hal yang semestinya kita buka seluasnya di bidang medis ini dan tentunya menyertakan tenaga medis lokal dan transfer teknologi ke depannya,” ujarnya.
Baginya, situasi resesi ekonomi khususnya Bali, hal seperti ini akan memberikan akselerasi bagi pemulihan kondisi saat ini. Hal ini juga berdampak pada masyarakat Indonesia yang tak perlu lagi keluar negeri untuk berobat. Cukup ke Bali dan sekaligus berwisata.