DENPASAR – Ditengah Liga 1 yang sedang hiatus, Kadek Agung Widnyana Putra menyempatkan diri untuk memberikan motivasi kepada sekitar 30 anak-anak yang berasal dari sekolah sepak bola (SSB) di Badung.
Apa yang dilakukan Kadek Agung di GOR Purna Krida Sabtu kemarin, adalah inisiasi dari Kemenpora. Kemenpora menggelar kejuaraan juggling yang diadakan di seluruh Indonesia.
Kebetulan, Badung menjadi daerah penyelenggara pertama di Bali. Hari ini, kompetisi serupa dilakukan di Gianyar.
I Made Andhika Wijaya yang menjadi pematerinya. Setelah dari Gianyar, kegiatan serupa akan dilakukan di Klungkung, Karangasem, Tabanan, dan Denpasar.
Namun waktu pelaksanaannya masih diatur oleh pihak Kemenpora. Sebenarnya ada sekitar 310 anak-anak berusia 12-16 tahun yang ambil bagian di setiap kota/kabupaten.
Namun, 280 peserta lainnya melakukan kompetisi secara daring melalui akun instagram pribadi milik mereka.
Kadek Agung mengapresiasi kompetisi ini. Dia ingin ada regenerasi berjenjang untuk persepak bolaan Pulau Dewata.
“Apalagi sekarang sudah ada wadahnya di Bali. Dulu tim sepak bola di Bali hanya sebatas lingkup kabupaten atau kota.
Sekarang ada Bali United. Dulu kalau masih kecil, inginnya main keluar daerah. Sekarang, anak-anak sekarang justru ingin bermain di Bali United,” ungkapnya.
Disisi lain Kasubdit Olahraga Prestasi Kemenpora Antony Horizon yang diwawancarai terpisah kemarin mengungkapkan jika kompetisi ini dibuat oleh Kemenpora agar anak-anak bisa lebih mendalami sepak bola
“Kami ingin mengenalkan bahwa sepak bola menjadi industry olahraga yang menjanjikan. Kami ingin mengenalkan olahraga ini khususnya kepada para orang tua.
Dengan banyak peserta, kami poasti tetap mengikuti protokol kesehatan. Peserta yang mengunggah video juggling mereka ke instagram,
bisa berkesempatan mendapatkan jersey Timnas Indonesia yang ditanda tangani langsung oleh pemain Timnas,” tutupnya.