AMLAPURA – Tiga hari menjelang berakhirnya masa kampanye, pasangan calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Karangasem Nomor urut 02, I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana (Massker) menyambangi Desa Adat Jasri, Rabu (2/11).
Kedatangan Cabup Mas Sumatri tersebut disambut ratusan massa dari sejumlah banjar di Jasri dengan meneriakan yel-yel salam dua jari.
Namun, untuk mematuhi protokol kesehatan, hanya 50 orang warga saja yang diperkenankan untuk berada di dalam Balai Masyarakat Desa Jasri.
Selebihnya mendengarkan paparan visi-misi dan program pembangunan yang disampaikan oleh I Gusti Ayu Mas Sumatri dari luar wantilan.
Dalam kampanye tatap muka terbatas itu, bupati perempuan pertama Karangasem ini didampingi Ketua DPW Nasdem Bali yang juga Anggota DPR-RI, Julie Sutrisno Laiskodat
dengan sejumlah jajaran DPW Nasdem Bali dan anggota Fraksi Nasdem Karangasem lengkap dengan jajaran pengurus DPD Nasdem Karangasem.
Dalam kesempatan itu, konsultan politik Massker, I Gusti Putu Artha menyampaikan, dari hasil survei yang dirilis oleh dua lembaga survei paslon nomor urut 02, Massker masih unggul 60 persen.
“Banyak isu-isu negatif tentang Ibu Mas Sumatri yang diembuskan oleh pihak lawan apalagi menjelang pencoblosan.
Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak termakan atau terpengaruh oleh berita-berita hoax dan tidak benar yang dihembuskan oleh tim lawan,” imbaunya.
Sementara Calon Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dalam kesempatan itu memohon doa restu dan dukungan dari masyarakat Kabupaten Karangasem khususnya masyarakat Desa Jasri
agar nanti pada tanggal 9 Desember 2020 yang tinggal beberapa hari lagi, beramai-ramai datang ke TPS untuk memilih atau mencoblos paslon nomor urut 2.
“Saya siap berjuang melanjutkan program pembangunan pada periode kedua untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Karangasem,” ujarnya.
Dia menegaskan, selama hampir lima tahun memimpin banyak capaian pembangunan telah diraih, utamanya penataan birokrasi dan pendekatan layanan pemerintah kepada masyarakat.
Dari sisi ekonomi, pihaknya berupaya keras membangun sendi-sendi perekonomian dengan memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desa.
“Pembangunan desa wisata terbukti telah mampu mengangkat perekonomian masyarakat di desa itu sendiri.
Kami akan melanjutkan itu, termasuk membangkitkan kembali UMKM yang sempat jatuh akibat Pandemi Covid-19, dengan bantuan akses permodalan,” kata Mas Sumatri.
Pengalaman memimpin Karangasem, Mas Sumatri mengaku mengetahui apa yang dibutuhkan dan apa yang harus dilakukan
untuk mengatasi permasalahan di Karangasem, baik masalah di sektor pertanian, kesehatan, pendidikan maupun pengembangan perekonomian.
“Pemerintahan saya periode pertama, banyak program yang belum terlaksana dengan maksimal utamanya proyek pisik atau infrastruktur,
karena saat itu Karangasem dilanda bencana erupsi Gunung Agung, dan Pandemi Covid-19. Kami akan tuntaskan di periode kedua,
termasuk pengentasan masalah air bersih di Kecamatan Kubu dengan menuntasan proyek Air Telaga Waja,” tukas dia.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPW Nasdem Bali, Julie Sutrisno Laiskodat menyampaikan, seorang kepala daerah manapun baik gubernur
maupun bupati tidak cukup hanya dengan waktu lima tahun untuk menuntaskan atau menjalankan seluruh proram kerjanya.
“Jadi, agar semua program kerjanya tuntas seorang kepala daerah harus menjabat dua periode. Untuk itu kami memohon kepada masyarakat Karangasem untuk memberikan kesempatan
satu periode lagi kepada Bupati Mas Sumatri untuk menuntaskan program pembangunannya,” ungkap politisi yang juga istri Gubernur NTT Victor Laiskodat ini.
Sementara itu, masyarakat Desa Jasri yang hadir dalam kesempatan itu secara bulat menyatakan dukungan dan siap memenangkan Massker di Desa Jasri.
Masyarakat berharap nantinya setelah Massker terpilih untuk memimpin Karangasem periode kedua, agar bisa membantu rehab Balai Masyarakat Desa Adat Jasri.
Ditempat terpisah, Calon Wakil Bupati Karangasem, I Made Sukerana, turun kedesa-desa terpencil di Kecamatan Kubu untuk menemui warga sekaligus
menyerap berbagai aspirasi dari masyarakat, di antaranya Banjar Bukit Lemuh dan Banjar Sengsana, Desa Pedahan Kelod, Tianyar Tengah.