29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:43 AM WIB

Lahir Prematur, Bayi Berusia 4 Hari Idap Penyumbatan Usus 12 Jari

RadarBali.com– Kasus unik lagi ditangani RS Sanglah. Seorang bayi perempuan berusia empat hari yang diketahui belum memiliki nama mengidap penyumbatan pada usus 12 jari.

Bayi tersebut lahir prematur secara operasi caesar 24 Oktober 2017 lalu di RSUD Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur.

Dalam ilmu kedokteran, penyakit seperti ini disebut Atresia duodenum.Secara sederhana, terjadi penyumbatan duodenum pada usus si bayi yang menyebabkan makanan dan cairan lambung tidak dapat masuk ke saluran pencernaan di bawahnya.

“Usus halusnya tersumbat, sehingga saluran pencernaannya tidak normal. Mulutnya terus keluar cairan berwarna hijau,” ujar Sugiono, kakek si bayi yang tinggal di daerah Jallen, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur.

Sugiono mengungkapkan, cucunya ini dilahirkan prematur di RSUD Genteng, Banyuwangi melalui  operasi caesar. Dengan berat berat badan 2000 gram dan panjang 44 cm.

 “Saya kaget saat mendengar saluran pencernaanya tersumbat. Padahal ketika masih dalam kandungan dan dilakukan USG juga tidak ada tanda-tanda. Ibunya saat masih hamil juga sehat-sehat saja,” imbuh Sugiono.

Saat ini masih menunggu jadwal operasi. Si bayi sementara masih dirawat di ruangan tindakan IGD RS Sanglah dengan menggunakan tabung inkubator.

“Mudah-mudahan saat operasi nantinya dapat berjalan lancar dan kondisinya sehat,” harap sang kakek kepada cucunya.

Penyakit yang diderita cucu perempuannya saat ini bukan karena faktor penyakit keturunan bawaan atau faktor virus.

Karena dikeluarga tidak ada yang mengidap penyakit seperti ini. “Keluarga tidak menyangka mengidap penyakit seperti ini. Hingga saat ini saya belum tahu apa penyebab kelainan bawaan dialami cucunya,” ungkap sang kakek. 

RadarBali.com– Kasus unik lagi ditangani RS Sanglah. Seorang bayi perempuan berusia empat hari yang diketahui belum memiliki nama mengidap penyumbatan pada usus 12 jari.

Bayi tersebut lahir prematur secara operasi caesar 24 Oktober 2017 lalu di RSUD Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur.

Dalam ilmu kedokteran, penyakit seperti ini disebut Atresia duodenum.Secara sederhana, terjadi penyumbatan duodenum pada usus si bayi yang menyebabkan makanan dan cairan lambung tidak dapat masuk ke saluran pencernaan di bawahnya.

“Usus halusnya tersumbat, sehingga saluran pencernaannya tidak normal. Mulutnya terus keluar cairan berwarna hijau,” ujar Sugiono, kakek si bayi yang tinggal di daerah Jallen, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur.

Sugiono mengungkapkan, cucunya ini dilahirkan prematur di RSUD Genteng, Banyuwangi melalui  operasi caesar. Dengan berat berat badan 2000 gram dan panjang 44 cm.

 “Saya kaget saat mendengar saluran pencernaanya tersumbat. Padahal ketika masih dalam kandungan dan dilakukan USG juga tidak ada tanda-tanda. Ibunya saat masih hamil juga sehat-sehat saja,” imbuh Sugiono.

Saat ini masih menunggu jadwal operasi. Si bayi sementara masih dirawat di ruangan tindakan IGD RS Sanglah dengan menggunakan tabung inkubator.

“Mudah-mudahan saat operasi nantinya dapat berjalan lancar dan kondisinya sehat,” harap sang kakek kepada cucunya.

Penyakit yang diderita cucu perempuannya saat ini bukan karena faktor penyakit keturunan bawaan atau faktor virus.

Karena dikeluarga tidak ada yang mengidap penyakit seperti ini. “Keluarga tidak menyangka mengidap penyakit seperti ini. Hingga saat ini saya belum tahu apa penyebab kelainan bawaan dialami cucunya,” ungkap sang kakek. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/