31.6 C
Jakarta
25 November 2024, 17:04 PM WIB

Denpasar Siap Fasilitasi Galungan dan Kuningan Pengungsi

RadarBali.com – Pemerintah Kota Denpasar mengambil kebijakan khusus terkait perayaan Galungan (1/11) dan Kuningan (11/11) yang kemungkinan besar diselenggarakan di tengah status awas Gunung Agung.

Guna menghindari musibah lantaran para pengungsi, khususnya yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) I,II, dan III memilih balik ke tempat asal mereka,

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Dharmawijaya Mantra mengimbau para pengungsi tetap tinggal dan berhari raya di Denpasar.

“Untuk perayaan Galungan dan Kuningan ini kita fasilitasi di Pura Agung Jagatnatha dan Pura Agung Lokananta. Kita siap memfasilitasi bagi yang tidak pulang ke Karangasem.

Ini intruksi Bapak Wali Kota,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan Pemkot Denpasar, I Gusti Ngurah Bagus Mataram, Kamis (26/10) kemarin.

Fasilitas yang diberikan dalam hal persembahyangan. Tujuannya agar para pengungsi tidak bolak-balik ke daerah asal mereka.

“Bisa ngayah dengan ngayeng (ngacep atau memuja dari tempat berbeda red) dari Pura Agung Jagatnatha atau Pura Agung Lokananta sebagai pura kahyangan jagat,” jelasnya.

Mataram menyebut langkah ini diambil dengan pertimbangan keselamatan jiwa para pengungsi.

“Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Dalam kondisi status awas ini sebaiknya memang jangan melakukan aktivitas persembahyangan di zona merah,” sambungnya.

Terkait usul dari perwakilan pengungsi untuk mengadakan kegiatan mebat atau masak bersama menjelang perayaan Galungan sebagaimana adat istiadat Karangasem, Mataram mengaku belum bisa memastikan akan diadakan atau tidak. 

Terkait imbauan agar para pengungsi magalungan di Denpasar, ungkap Mataram telah dibahas bersama komunitas atau semeton Karangasem (Sekar) di Denpasar.

“Sekar menyampaikan kepada seluruh sameton Karangasem yang mengungsi di Denpasar agar melaksanakan perayaan hari raya suci Galungan dan Kuningan di Denpasar,” tandasnya.

Fasilitas yang diberikan kepada pengungsi berupa sarana upacara.  “Bagi sameton yang tinggal di tempat pengungsian kita harapkan memang dari Dinas Sosial dan BPBD untuk membantu.

Bagi yang tidak punya sarana angkutan atau transportasi agar dibantu sampai di pura,” ujarnya. Mataram merinci bagi para pengungsi di Denpasar Utara akan difasilitasi di Pura Agung Lokanatha, Dauh Puri Kaja, Denpasar.

Sementara para pengungsi yang tinggal di kecamatan lainnya difasilitasi di Pura Agung Jagatnatha.

“Pasti bisa dibantu terkait sarana angkutan para pengungsi ini. Sudah perintah walikota untuk membantu memfasilitasi para pengungsi untuk melaksanakan hari suci Galungan dan Kuningan ini,” tegasnya. 

RadarBali.com – Pemerintah Kota Denpasar mengambil kebijakan khusus terkait perayaan Galungan (1/11) dan Kuningan (11/11) yang kemungkinan besar diselenggarakan di tengah status awas Gunung Agung.

Guna menghindari musibah lantaran para pengungsi, khususnya yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) I,II, dan III memilih balik ke tempat asal mereka,

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Dharmawijaya Mantra mengimbau para pengungsi tetap tinggal dan berhari raya di Denpasar.

“Untuk perayaan Galungan dan Kuningan ini kita fasilitasi di Pura Agung Jagatnatha dan Pura Agung Lokananta. Kita siap memfasilitasi bagi yang tidak pulang ke Karangasem.

Ini intruksi Bapak Wali Kota,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan Pemkot Denpasar, I Gusti Ngurah Bagus Mataram, Kamis (26/10) kemarin.

Fasilitas yang diberikan dalam hal persembahyangan. Tujuannya agar para pengungsi tidak bolak-balik ke daerah asal mereka.

“Bisa ngayah dengan ngayeng (ngacep atau memuja dari tempat berbeda red) dari Pura Agung Jagatnatha atau Pura Agung Lokananta sebagai pura kahyangan jagat,” jelasnya.

Mataram menyebut langkah ini diambil dengan pertimbangan keselamatan jiwa para pengungsi.

“Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Dalam kondisi status awas ini sebaiknya memang jangan melakukan aktivitas persembahyangan di zona merah,” sambungnya.

Terkait usul dari perwakilan pengungsi untuk mengadakan kegiatan mebat atau masak bersama menjelang perayaan Galungan sebagaimana adat istiadat Karangasem, Mataram mengaku belum bisa memastikan akan diadakan atau tidak. 

Terkait imbauan agar para pengungsi magalungan di Denpasar, ungkap Mataram telah dibahas bersama komunitas atau semeton Karangasem (Sekar) di Denpasar.

“Sekar menyampaikan kepada seluruh sameton Karangasem yang mengungsi di Denpasar agar melaksanakan perayaan hari raya suci Galungan dan Kuningan di Denpasar,” tandasnya.

Fasilitas yang diberikan kepada pengungsi berupa sarana upacara.  “Bagi sameton yang tinggal di tempat pengungsian kita harapkan memang dari Dinas Sosial dan BPBD untuk membantu.

Bagi yang tidak punya sarana angkutan atau transportasi agar dibantu sampai di pura,” ujarnya. Mataram merinci bagi para pengungsi di Denpasar Utara akan difasilitasi di Pura Agung Lokanatha, Dauh Puri Kaja, Denpasar.

Sementara para pengungsi yang tinggal di kecamatan lainnya difasilitasi di Pura Agung Jagatnatha.

“Pasti bisa dibantu terkait sarana angkutan para pengungsi ini. Sudah perintah walikota untuk membantu memfasilitasi para pengungsi untuk melaksanakan hari suci Galungan dan Kuningan ini,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/