SINGARAJA – Dana hibah pariwisata yang diluncurkan oleh pemerintah pusat akhirnya cair juga. Para pengelola hotel dan restoran di Kabupaten Buleleng bisa bernafas lebih lega.
Sebab mereka mendapatkan suntikan dana yang dapat digunakan untuk memperpanjang masa operasional perusahaan mereka.
Dana hibah itu dikucurkan kemarin (3/12). Bantuan langsung diserahkan oleh Pemkab Buleleng. Secara simbolis, bantuan diserahkan oleh Sekkab Buleleng Gede Suyasa di Pantai Penimbangan.
Selain diserahkan bantuan hibah, hotel juga menerima bantuan alat kebersihan dan alat penyemprot disinfektan.
Sekkab Buleleng Gede Suyasa meminta agar dana hibah itu dapat dikelola sebaik mungkin. Pemanfaatannya pun harus sesuai dengan peruntukan.
Sehingga pemerintah kabupaten dapat menyampaikan laporan realisasi pada Kementerian Pariwisata dengan baik.
“Saya harap agar pelaku industri wisata di Buleleng selalu mengurus administrasinya dengan baik. Sehingga nanti ketika terdapat program-program dari pemerintah
dapat diberikan sesuai dengan persyaratannya. Karena kelengkapan administrasi juga cukup penting sebagai salah satu syarat penerima bantuan hibah dari pemerintah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Made Sudama Diana mengatakan, total dana hibah yang diarahkan pada pelaku industri pariwisata mencapai Rp 9,3 miliar.
Dari total alokasi dana tersebut, hanya sebanyak Rp 7,2 miliar yang berhasil terserap. Sisanya tak bisa terserap, karena tak ada lagi industri yang memenuhi syarat administrasi.
Di sisi lain General Manager Hotel Adirama Putu Narendra mengatakan, pihaknya selaku praktisi pariwisata bisa bernafas lebih lega.
Bantuan itu akan segera digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. “Dana hibah yang kami terima sudah dialokasikan untuk bayar gaji karyawan dan bayar listrik.
Setidaknya selama dua bulan kedepan, ada dana yang siap digunakan untuk memenuhi operasional,” katanya