DENPASAR – Koalisi partai tingkat provinsi Bali yang melibatkan Partai Golkar, Demokrat, dan Partai Nasdem melaksanakan evaluasi dan koordinasi di Hotel Intercontinental Jimbaran terkait pelaksanaan Pilkada di 6 kabupaten/kota di Bali.
Rapat evaluasi dan koordinasi itu dihadiri pentolan masing-masing partai. Partai Golkar dipimpin langsung Ketua Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry didampingi Dewa Suamba Negara dan Komang Suarsana.
Sementara Partai Demokrat terlihat Gde Ngurah Wididana dan Dewa Sukrawan. Sementara dari Partai Nasdem terlihat Ketua Nasdem Bali Julie Laiskodat dan Nyoman Winata.
Dari hasil evaluasi, koalisi tiga partai bisa tersenyum semringah. “Koalisi optimis dengan hasil kampanye di Karangasem, Bangli, dan Jembrana,” papar hasil evaluasi koalisi.
Namun, setelah mencermati hasil evaluasi dan koordinasi, optimism itu tumbuh pula di Tabanan dan Denpasar, dua basis partai lawan koalisi.
“Setelah mencermati arus bawah ternyata dukungan kepada calon koalisi di Tabanan dan Denpasar sangat luar biasa.
Kerinduan masyarakat bawah agar terwujud perubahan di Jembrana, Tabanan, dan Denpasar sangat besar,” imbuhnya.
Ketua Nasdem Bali Julie Laiskodat menyebutkan, kerinduan akan datangnya perubahan dalam pelangi demokrasi akan sangat indah di Bali.
“Hal ini setelah mencermati survei internal kami, ternyata incumbent di Jembrana, Tabanan dan Denpasar belum mendapat dukungan signifikan dan masih besarnya
swing voter atau masyarakat yang belum tentukan sikap, dan mereka lebih cenderung setuju dengan perubahan,” kata Julie Laiskodat.
“Akan terjadi kejutan besar di Kabupaten Jembrana, Tabanan, Denpasar, Karangasem dan Bangli sudah terkunci untuk kemenangan calon dari partai koalisi,” bebernya.
Sementara terkait pemecatan politisi PDIP Made Gianyar dan Ngakan Kutha Parwata, partai koalisi punya pandangan sendiri.
“Kami berpandangan bahwa itu merupakan kebijakan internal PDIP, kami tidak mencampuri, tapi kami tahu betul Made Gianyar dan Ngakan Kuta Parwatha adalah tokoh-tokoh Bangli yang sangat dicintai dan dihormati masyarakat Bangli,” bebernya.
Menurutnya, koalisi berkeyakinan dengan kemenangan paslon yang didukung partai koalisi, maka di Bali akan terwujud demokrasi yang semakin
berkualitas dimana eksekutif akan dikontrol oleh legislatif yang kuat sehingga eksekutif akan terus mengembangkan kreatifitas program yang pro rakyat.
“Sebagaimana di Amerika, ketika presidennya dari Partai Republik, maka legislatif lebih cenderung dikuasai Partai Demokrat,” bebernya.
Berangkat dari fakta tersebut, partai koalisi mengajak kepada semua pelaksana pilkada untuk bertindak profesional, jujur dan adil.
“Kepada aparat Polri dan TNI agar netral. Kami juga berharap masyarakat hadir di TPS menggunakan hak pilih dengan prokes covid 19,” pungkasnya.