DENPASAR – Pengangguran di Bali terus bertambah sekitar 4,4 persen atau sekitar 235.200 ribu jiwa dari jumlah penduduk 4,2 juta jiwa.
Peningkatan terjadi sekitar 4,4 persen dari sebelumnya 1,2 persen pengangguran di Bali. Seperti diketahui, Bali sangat bertumpu di sektor pariwisata.
Sebelum Covid-19, sektor pariwisata menyumbang sampai 53 persen terhadap perekonomian Bali. Pengaruh pandemi saat ini jauh lebih signifikan dibandingkan bom Bali dan meletusnya Gunung Agung.
Fakta itu
Ini disampaikan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, saat simakrama bersama Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Bali, di The Royal Pitamaha, Ubud, Gianyar.
Untuk memulihkan pariwisata Bali Pemerintah Provinsi Bali bekerjasama dengan stakeholder terkait melakukan beberapa hal.
Di antaranya melaksanakan penanganan Covid-19 mengingat sampai saat ini belum ditemukan vaksin dan obat bagi wisatawan.
Kemudian melaksanakan program We Love Bali dengan menggerakkan wisatawan domestik.
Mempersiapkan pariwisata Bali untuk menerima kunjungan wisatawan, dengan melaksanakan verifikasi fasilitas dan daya tarik wisata.
Dalam masa pandemi Covid-19, belum diketahui dengan jelas saja akan membuka negara mana perbatasan mereka atau apakah negara mereka mampu menanggulangi kasus
positif Covid-19 dengan baik, maka target wisatawan yang akan digarap dalam waktu dekat ini adalah wisatawan domestik (wisdom) terlebih dulu.
Karena daya pemulihan wisatawan domestik jauh lebih cepat daripada wisatawan mancanegara.
“Program hot deal paket diskon yang dilakukan oleh pihak maskapai penerbangan seperti paket tiket pesawat dengan hotel, tiket pesawat dengan aktivitas minat wisata khusus,
atau paket dengan harga yang cukup terjangkau, tentu akan membuat wisatawan domestik semakin banyak berlibur ke Bali,” ucap mantan Bupati Gianyar ini.
Ketua BMPD Provinsi Bali, yang juga Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho secara tegas mengatakan pihaknya akan turut serta membantu pemerintah dalam hal pemulihan
perekonomian salah satunya dengan mempromosikan kesiapan Bali dalam menyambut kedatangan wisatawan Nusantara sehingga perputaran ekonomi khususnya perputaran uang di Bali akan kembali normal.
Untuk ke depan ada empat program pembangunan infrastruktur yang difokuskan di Bali, yakni melanjutkan pembangunan shortcut di Singaraja,
pembangunan jalan tol sepanjang 95 Km rute Denpasar-Jembrana dengan anggaran Rp 14 triliun yang di targetkan rampung pada tahun 2024,
pembangunan pelabuhan segitiga emas yakni Sanur (di pantai matahari terbit) – Nusa Penida (Sampalan) – Nusa Lembongan (pelabuhan bias muncul) dengan anggaran 450 miliar dan pembangunan kawasan suci pura Besakih.