SINGARAJA – Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng akan segera membentuk tim vaksinasi. Tim ini bertugas memastikan proses vaksinasi covid-19 berjalan dengan lancar.
Selain itu tim juga diminta memastikan bahwa 70 persen penduduk di Kabupaten Buleleng bisa mendapatkan vaksin pencegahan covid-19.
Sebagaimana diberitakan, vaksin Covid-19 dari China telah tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta, Minggu malam lalu.
Meski sudah tiba di Indonesia, vaksin tersebut belum bisa langsung digunakan untuk program vaksinasi lantaran belum mendapat persetujuan dari BPOM.
Meski begitu, sejumlah kabupaten/kota di tanah air telah membentuk tim vaksinasi untuk memperlancar jalannya vaksinasi saat vaksin digunakan.
Salah satunya adalah Buleleng. Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, tim vaksinasi harus terbentuk bulan ini.
Tim akan memetakan warga-warga yang akan divaksin. Entah itu dengan vaksin bantuan pusat, vaksin bantuan daerah, maupun dengan vaksinasi mandiri.
Pemetaan itu harus segera dilakukan, sebab pemerintah pusat menargetkan vaksinasi berlangsung pada bulan Januari 2021 mendatang.
“Saya sudah minta Dinas Kesehatan membentuk tim vaksinasi. Jadi bulan ini harus sudah terbentuk tim itu. Kapan vaksinasinya dimulai, kita lihat regulasi dari pusat. Karena dinamika untuk proses ini sangat tinggi,” kata Suyasa.
Suyasa mengatakan, pemerintah masih menanti kepastian jumlah vaksin yang akan diberikan oleh pemerintah pusat.
Mengingat jumlah vaksin yang telah diterima Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlahnya masih sangat terbatas.
Disinggung soal anggaran, Suyasa menyebut Pemkab Buleleng hingga kini belum menyediakan dana untuk kegiatan vaksinasi. Sebab rencana vaksinasi baru diketahui, setelah APBD 2021 disahkan oleh DPRD Buleleng.
Meski demikian pemerintah masih bisa melakukan refocusing anggaran. “Saat rapat virtual, Mendagri sudah mengizinkan daerah melakukan refocusing anggaran.
Tapi, khusus untuk vaksinasi saja, tidak bisa untuk kegiatan lain. Kita lihat kedepan, berapa banyak pusat memberikan kuota pada kita di daerah. Karena ini sangat berkaitan dengan pengganggaran dan penyiapan SDM,” tegas Suyasa.
Di sisi lain, kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng mulai menunjukkan tren melandai. Kemarin (7/12) tidak ada tambahan kasus di Buleleng. Sementara pasien yang berhasil sembuh mencapai 11 orang.
Hingga kemarin secara kumulatif kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Buleleng tercatat mencapai 1.192 orang.
Dari seribuan kasus itu, sebanyak 1.073 orang telah dinyatakan sembuh dan 58 orang lainnya meninggal dunia.
Kini masih ada 41 orang yang menjalani karantina di Denpasar, serta 20 orang lain yang menjalani perawatan pada fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Buleleng.
Hingga kini Buleleng masih tercatat sebagai zona kuning dalam peta risiko yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).