AMLAPURA – Soal lima anggota Satgas Anti-money Politic Paslon Dana-Dipa di Karangasem yang dibawa ke pihak kepolisian Kasubag Humas Mapolres Karangasem, AKP Herson Juanda. Ketika dikonfirmasi terpisah, ia membenarkan kejadian tersebut.
Saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap kasus tersebut. Namun dia membantah adanya penangkapan terhadap lima pelaku tersebut.
“Betul Polres Karangasem melakukan klarifikasi. Soal motifnya untuk sementara kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan. Bukan penangkapan. Karena ada laporan, udah itu ditindaklanjuti untuk dilakukan penyelidikan,” kata Herson, Selasa (8/12).
Lebih lanjut, Herson menambahkan untuk meredam kondisi Pilkada Karangasem agar tetap kondusif, pihaknya tetap melakukan pengamanan maksimal sesuai dengan prosedur.
“Hari ini baru dilakukan pergeseran pasukan ke TPS-TPS,” imbuhya.
Untuk proses hukum lebih lanjut, saat ini polisi masih mengamankan kelima orang anggota Satgas tersebut termasuk barang bukti mobil dan handphone android yang digunakan pelaku untuk merekam.
Sebelumnya diberitakan Senin (7/12) malam, lima orang anggota yang tergabung dalam Satgas Anti-Money Politic dibawa aparat Polres Karangasem. Lima orang Satgas Anti-Money Politic yang dikukuhkan calon bupati Karangasem nomor urut 1, I Gede Dana yang berpaket dengan I Wayan Artha Dipa itu ditangkap setelah melakukan pengintaian terhadap sekretariat pemenangan paslon Mas Sumatri-Made Sukerena (Massker) yang sekaligus kediaman Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri di Jro Gede, Kelurahan Subagan. Mereka menumpang mobil Honda HRV, dan di dalamnya ada senjata tajam dan paket sembako.