25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:40 AM WIB

Kasus DB di Badung Diklaim Mereda, Masih Musim Hujan, Diminta Waspada

MANGUPURA – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mendapat perhatian serius banyak pihak. Begitu juga di Kabupaten Badung.

Berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus DBD. Hasilnya, di tahun 2020 ini  kasus DBD diklaim mereda.

 Sesuai data dari Dinas Kesehatan khusus untuk bulan  Desember 2020 hingga saat ini baru ada sebanyak satu kasus DBD.

Jika dilihat dari grafik, kasus terus menurun dari bulan April 2020. Pada bulan April sendiri kasus DBD di Badung mencapai 746 kasus.

Bulan selanjutnya atau bulan Mei mengalami penurunan dengan kasus sebanyak 613, Juni sebanyak 200 kasus, Juli 90 kasus, Agustus 60 kasus, September 21 kasus, Oktober 15 kasus, dan November hanya 7 kasus DBD.

Puncaknya pada bulan April sampai 746 kasus, namun sebelumnya di triwulan pertama tidak sebanyak itu yakni Januari 99 Kasus, Februari 234 kasus, dan Maret 484 kasus.

“Total di tahun 2020 ini sampai sekarang ada sebanyak 2.570 kasus DBD di Badung,”  terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dr Nyoman Gunarta.

Karena grafik mengalami penurunan, pihaknya juga  tetap mengantisipasi lonjakan kasus di awal tahun atau bulan Januari 2021 mendatang.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kesehatan, ditengah musim hujan ini dan pandemi covid-19. “Di masa pandemi jangan sampai kita lengah dengan kasus lainnya terutama DBD,” bebernya.

Ia mengakui, di musim penghujan sangat berpotensi adanya pengembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada akan bahaya DBD yang terjadi.

“Memang kasus DBD di Badung mengalami penurunan sampai akhir tahun ini. Namun, karena kini memasuki musim hujan kita tetap waspada,” terang mantan Dirut RSD Mangusada ini.

Namun, dia menginginkan masyarakat agar tetap memantau lingkungan sekitar. Pasalnya di musim penghujan ini akan banyak terdapat genangan air dan sampah yang menjadi media  pengembangan nyamuk tersebut.

Dinas Kesehatan sudah menyiapkan bahan-bahan terhadap bahan- Insektisida untuk persiapan Fogging. Selain itu juga mengutamakan pencegahan dengan melakukan pembersihan di lingkungan sekitar.

“Kalau fogging itu yang lebih rasionalisasi untuk mencegah resistensi dari Nyamuk Aedes Aegypti,” jelasnya

Dia berharap, masyarakat mau menjaga lingkungannya secara mandiri. Sehingga di tahun 2021 tidak ada lonjakan kasus DBD yang signifikan.

“Tentu harapan kami kasus DBD tidak semakin meningkat. Mungkin kalau ada tidak sampai tahun ini,” pungkasnya. 

MANGUPURA – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mendapat perhatian serius banyak pihak. Begitu juga di Kabupaten Badung.

Berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus DBD. Hasilnya, di tahun 2020 ini  kasus DBD diklaim mereda.

 Sesuai data dari Dinas Kesehatan khusus untuk bulan  Desember 2020 hingga saat ini baru ada sebanyak satu kasus DBD.

Jika dilihat dari grafik, kasus terus menurun dari bulan April 2020. Pada bulan April sendiri kasus DBD di Badung mencapai 746 kasus.

Bulan selanjutnya atau bulan Mei mengalami penurunan dengan kasus sebanyak 613, Juni sebanyak 200 kasus, Juli 90 kasus, Agustus 60 kasus, September 21 kasus, Oktober 15 kasus, dan November hanya 7 kasus DBD.

Puncaknya pada bulan April sampai 746 kasus, namun sebelumnya di triwulan pertama tidak sebanyak itu yakni Januari 99 Kasus, Februari 234 kasus, dan Maret 484 kasus.

“Total di tahun 2020 ini sampai sekarang ada sebanyak 2.570 kasus DBD di Badung,”  terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dr Nyoman Gunarta.

Karena grafik mengalami penurunan, pihaknya juga  tetap mengantisipasi lonjakan kasus di awal tahun atau bulan Januari 2021 mendatang.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kesehatan, ditengah musim hujan ini dan pandemi covid-19. “Di masa pandemi jangan sampai kita lengah dengan kasus lainnya terutama DBD,” bebernya.

Ia mengakui, di musim penghujan sangat berpotensi adanya pengembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada akan bahaya DBD yang terjadi.

“Memang kasus DBD di Badung mengalami penurunan sampai akhir tahun ini. Namun, karena kini memasuki musim hujan kita tetap waspada,” terang mantan Dirut RSD Mangusada ini.

Namun, dia menginginkan masyarakat agar tetap memantau lingkungan sekitar. Pasalnya di musim penghujan ini akan banyak terdapat genangan air dan sampah yang menjadi media  pengembangan nyamuk tersebut.

Dinas Kesehatan sudah menyiapkan bahan-bahan terhadap bahan- Insektisida untuk persiapan Fogging. Selain itu juga mengutamakan pencegahan dengan melakukan pembersihan di lingkungan sekitar.

“Kalau fogging itu yang lebih rasionalisasi untuk mencegah resistensi dari Nyamuk Aedes Aegypti,” jelasnya

Dia berharap, masyarakat mau menjaga lingkungannya secara mandiri. Sehingga di tahun 2021 tidak ada lonjakan kasus DBD yang signifikan.

“Tentu harapan kami kasus DBD tidak semakin meningkat. Mungkin kalau ada tidak sampai tahun ini,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/