SINGARAJA – Acara hiburan yang diselenggarakan oleh produsen minyak rempah Kutus-Kutus, diprotes komponan adat di Desa Adat Temukus. Penyelenggaraan acara tersebut dianggap tak berempati dengan kondisi pandemi Covid-19.
Penemu Minyak Kutus-Kutus, Servasius Bambang Pranoto mengatakan, dalam penyelenggaraan itu pihaknya berusaha semaksimal mungkin dalam penerapan protokol kesehatan.
Kalau toh ada undangan yang datang, itu hanya undangan internal saja. Jumlahnya pun hanya 200 orang.
Ia menyebut sebelum para undangan sampai di Buleleng, mereka diwajibkan menjalani rapid test. Selain itu venue hiburan disewa penuh untuk kegiatan privat, sehingga tidak ada masyarakat umum yang boleh masuk kecuali membawa surat undangan.
Dia menegaskan seluruh standar protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak sudah dilaksanakan dengan ketat.
“Tidak ada kerumunan. Semuanya sudah sesuai dengan standar protokol kesehatan yang ketat dan social distancing untuk kegiatan kami. Tidak ada keramaian maupun kerumunan.
Kalau kami disebut mengundang keramaian, itu tidak benar sama sekali. Semua standar protokol kesehatan, mulai dari rapid test di awal, sampai dengan menjaga jarak di venue kegiatan,
sudah kami lakukan. Bahkan kami selalu diawasi oleh tim satgas dalam perencanaan dan pelaksanaan,” tegas Bambang Pranoto saat melakukan konferensi pers di Lovina kemarin.