SEMARAPURA – Upacara Pamarisudha Bumi akan digelar di tiga tempat di Bali. Yakni di gunung atau Pura Besakih, Karangasem; di danau atau di Pura Batur, Bangli dan di laut atau Pura Watu Klotok, Klungkung, hari ini.
Upacara ini rutin digelar setiap tahunnya pada hari tilem sasih kanem yang bertujuan untuk menyucikan Bhuana Alit atau diri sendiri dan Bhuana Agung atau alam semesta.
Apalagi saat ini Bali pada utamanya dihadapkan oleh wabah virus corona. Panitia Pamarisudha Bumi di Kabupaten Klungkung, Dewa Soma menuturkan, Upacara Pamarisudha Bumi ini rutin digelar setiap tahun pada hari tilem sasih kangen.
Lantaran berdasar perhitungan astrologi Bali atau yang lebih dikenal dengan istilah wariga, pada bulan itu rentan terhadap berbagai bencana alam.
Ritual ini digelar berdasarkan tiga sumber sastra, yakni lontar Roga Senghara Bumi, Tutur Babad Dewa dan Usadaning Sarwa Satru.
“Seperti cuaca yang ekstrim atau pancar roba, serta wabah penyakit terhadap tanaman, hewan, maupun manusia. Semua fenomena alam itu kami ruat dengan ritual ini,” terangnya.
Sesuai paruman atau pertemuan yang dilakukan para Sulinggih Provinsi Bali, 21 November 2009 lalu dalam menyikapi perubahan cuaca yang cukup ekstrim,
Upacara Pamarisudha Bumi digelar di tiga tempat, yakni di Gunung atau Pura Besakih, Karangasem, di danau atau di Pura Batur, Bangli dan di laut atau Pura Watu Klotok, Klungkung setiap tahunnya.
Terkait dengan banten atau sajen yang dihaturkan dalam upacara tersebut juga tidak ada yang berbeda dengan tahun-tahun sebelum. “Terkait dengan pandemi Covid-19 ini, penambahan banten, upakara tidak ada,” terangnya.
Menurutnya, yang beda dari tahun-tahun sebelumnya hanya penerapan protokol kesehatan yang akan diterapkan pada upacara tersebut.
Lebih lanjut ia berharap dengan adanya upacara itu, wabah yang ada cepat berlalu.