TABANAN – Belum melandainya kasus Covid-19 di Tabanan memaksa Satgas Covid-19 gencar menerapkan jurus 3T (testing, tracking dan treatment) untuk memutus mata rantai penyebaran Covid19.
Misalnya saja untuk testing, sudah dibuat kebijakan untuk pemeriksaan rapid massif dan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab.
“Untuk testing ini sudah dilakukan secara massif seperti di jajaran Polri dan ASN,” ujar Koordinator Bidang Informasi Publik Satgas Covid-19 Tabanan I Putu Dian Setiawan.
Kemudian untuk tracking, Putu Dian menjelaskan sudah dilakukan secara serius oleh Satgas Penanganan Covid-19.
Di mana untuk tracing ini ada prosedur dan struktur tersendiri dalam melakukan pelacakan. Dan untuk Treatment, adalah bagaimana maksimal
memanfaatkan hotel untuk isolasi terintegrasi, serta menggunakan tidak hanya obat-obatan melainkan juga vitamin, dan lain sebagainya.
“Dampaknya memang ditemukan banyak kasus di awal, dan tanpa gejala. Ini yang cepat ditindaklanjuti agar bisa memutus penyebaran virus Covid19,” bebernya.
Penerapan praktik 3T tentunya sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak).
Kedua hal tersebut untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Akan tetapi, penerapan 3T tentunya masih perlu ditingkatkan karena masih asing terdengar di masyarakat.
Berbeda dengan 3M yang kampanyenya dilakukan terlebih dahulu dan gencar. “Saat ini 155 pasien masih menjalani perawatan, semoga angka sembuh bisa terus meningkat,” tandasnya.