MANGUPURA – Dinas Pariwisata Badung melakukan program Explore Badung dua kali yang melibatkan generasi melenial Badung.
Diharapkan dengan adanya program ini dapat mempromosikan pariwisata di Badung melalui media sosial dan juga mampu mendongkrak kunjungan wisata ke Badung.
“Setelah program ini selesai, nanti ini akan kita akan evaluasi. Apakah apa yang kita lakukan ini berdampak positif terhadap kunjungan wisatawan nantinya ke Badung,” jelas Plt Kadisparda Badung, Cokorda Raka Darmawan.
Program tersebut hampir sama dengan program We Love Bali yang digagas pemprov Bali. Namun untuk Explore Badung, hal itu lebih dikerucutkan untuk mempromosikan destinasi wisata di kabupaten Badung, mulai dari Badung utara hingga selatan.
Hampir semua daerah tujuan wisata (DTW) yang ada di Badung diupayakan untuk di kunjungi, tentunya yang sudah mengimplementasikan prokes dengan baik dan tersertifikasi.
Terlebih bagi DTW yang ada kerjasamanya dengan pemerintah kabupaten Badung, yang tentunya menjadi prioritas.
Program ini dilaksanakan menjadi 2 tahap perjalanan, dengan masing-masing 3 hari kunjungan dan melibatkan 6 kelompok peserta.
Tahap pertama diikuti 120 peserta dari tanggal 6-8 Desember, sedangkan tahap kedua dari tanggal 11-13 Desember dengan 120 peserta.
“Para peserta kita ajak berwisata menikmati daya tarik di seluruh kabupaten Badung secara langsung, untuk menyaksikan semua DTW di Badung ini sangat baik kondisinya pada saat pandemi,” jelas Asisten I Setda Kabupaten Badung ini.
Program yang menelan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar dari dana hibah pariwisata pemerintah pusat itu, sekaligus untuk meyakinkan bahwa prokes di masing-masing DTW dan akomodasi wisata di Badung sudah diterapkan dengan baik.
Karena itu generasi milenial tersebut diminta menginformasikan aktivitas mereka selama kunjungan di DTW melalui akun media sosial (medsos) mereka masing-masing.
Sehingga dapat disebarluaskan kepada masyarakat hingga ke internasional. Dengan demikian diharapkan wisatawan yang ingin berwisata ke Badung itu menjadi yakin bahwa pariwisata Badung dalam keadaan baik dan aman untuk dikunjungi.
“Kita memberikan keyakinan kepada wisatawan, bahwa DTW dan akomodasi kita sudah benar-benar menerapkan prokes.
Segala fasilitasi pendukung sudah lengkap dan tempatnya sudah tersertifikasi. Melalui program ini kita juga dimanfaatkan sebagai evaluasi penerapan prokes. Jika masih kurang, maka akan kita tambah,” pungkasnya.