29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:26 AM WIB

Percepat Pasien Sembuh, RS Buleleng Siapkan Ruangan Bertekanan Negatif

SINGARAJA – Direksi RSUD Buleleng terus berupaya mengoptimalkan perawatan terhadap pasien terkonfirmasi positif covid-19.

Salah satunya menyiapkan ruangan perawatan yang sesuai dengan standar World Health Organization (WHO). Standar yang dimaksud ialah ruangan dilengkapi dengan alat tekanan negatif.

Selama masa pandemi, RSUD Buleleng memang belum bisa menyediakan ruangan yang sesuai dengan  standar WHO.

Pada awal pandemi, hanya ada satu ruangan yang sesuai dengan standar. Ruangan itu pun hanya bisa digunakan untuk merawat seorang pasien.

Belakangan direksi RSUD Buleleng memutuskan melakukan perawatan dengan memanfaatkan ruang infeksius di Bangsal Lely, serta Paviliun Mahottama.

Setelah pandemi berjalan selama 9 bulan terakhir, direksi memutuskan meningkatkan ketersediaan alat kesehatan yang dibutuhkan. Beberapa ruang perawatan di Bangsal Lely kini dilengkapi dengan alat tekanan negatif.

Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 4 ruang perawatan dengan kapasitas 4 pasien.

Kedepannya sejumlah ruangan lain di Bangsal Lely juga akan dilengkapi dengan alat bertekanan negatif, secara bertahap.

Saat ini ruangan bertekanan negatif itu diperuntukkan bagi pasien covid-19 dengan kondisi simtomatik (gejala) sedang dan berat.

Ruangan itu juga akan dilengkapi dengan sejumlah alat medis lain. Seperti alat pacu jantung, nanometer, serta ventilator.

“Ini peralatan yang sesuai standar, dan yang bisa memberikan proteksi maksimum kepada pasien maupun tenaga medis yang bertugas,” kata Arya.

Secara medis tidak ada yang absolute, tapi ini yang disebut maksimum proteksi, terhadap nakes, ataupun orang lain. Ini paling maksimum proteksinya,” kata dokter spesialis dalam ini.

Lebih lanjut Arya mengatakan, setelah pandemi berakhir, ruangan itu tak hanya digunakan untuk pasien covid-19 saja.

Ruangan juga bisa digunakan untuk pasien infeksi lain, yang dapat menyebarkan virusnya lewat udara maupun droplet. Seperti Tuberculosis Multi Drugs Resistance (TBC-MDR), flu burung, serta flu babi. 

SINGARAJA – Direksi RSUD Buleleng terus berupaya mengoptimalkan perawatan terhadap pasien terkonfirmasi positif covid-19.

Salah satunya menyiapkan ruangan perawatan yang sesuai dengan standar World Health Organization (WHO). Standar yang dimaksud ialah ruangan dilengkapi dengan alat tekanan negatif.

Selama masa pandemi, RSUD Buleleng memang belum bisa menyediakan ruangan yang sesuai dengan  standar WHO.

Pada awal pandemi, hanya ada satu ruangan yang sesuai dengan standar. Ruangan itu pun hanya bisa digunakan untuk merawat seorang pasien.

Belakangan direksi RSUD Buleleng memutuskan melakukan perawatan dengan memanfaatkan ruang infeksius di Bangsal Lely, serta Paviliun Mahottama.

Setelah pandemi berjalan selama 9 bulan terakhir, direksi memutuskan meningkatkan ketersediaan alat kesehatan yang dibutuhkan. Beberapa ruang perawatan di Bangsal Lely kini dilengkapi dengan alat tekanan negatif.

Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 4 ruang perawatan dengan kapasitas 4 pasien.

Kedepannya sejumlah ruangan lain di Bangsal Lely juga akan dilengkapi dengan alat bertekanan negatif, secara bertahap.

Saat ini ruangan bertekanan negatif itu diperuntukkan bagi pasien covid-19 dengan kondisi simtomatik (gejala) sedang dan berat.

Ruangan itu juga akan dilengkapi dengan sejumlah alat medis lain. Seperti alat pacu jantung, nanometer, serta ventilator.

“Ini peralatan yang sesuai standar, dan yang bisa memberikan proteksi maksimum kepada pasien maupun tenaga medis yang bertugas,” kata Arya.

Secara medis tidak ada yang absolute, tapi ini yang disebut maksimum proteksi, terhadap nakes, ataupun orang lain. Ini paling maksimum proteksinya,” kata dokter spesialis dalam ini.

Lebih lanjut Arya mengatakan, setelah pandemi berakhir, ruangan itu tak hanya digunakan untuk pasien covid-19 saja.

Ruangan juga bisa digunakan untuk pasien infeksi lain, yang dapat menyebarkan virusnya lewat udara maupun droplet. Seperti Tuberculosis Multi Drugs Resistance (TBC-MDR), flu burung, serta flu babi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/