29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 8:57 AM WIB

Warmadewa SMEs Forum Dorong Percepatan Digitalisasi UMKM di Bali

DENPASAR – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Warmadewa (Unwar) bekerjasama dengan Dekranasda Provinsi Bali dan Kadin Provinsi Bali

menyelenggarakan webinar dalam rangka Warmadewa SMEs Forum (WSF) dengan tema “Digitalisasi Ekonomi Berbasis UMKM” Jumat kemarin (18/12).

Acara ini menghadirkan Ketua Harian Dekranasda yang juga Kadis Disperindag Provinsi Bali Ir. I Wayan Jarta MM, Ketua Kadin Bali Made Ariandi, Dekan FEB Unwar Dr. Made Sara, dan Prof. Roy Darmawan dari Ekonomi Guangxi University for Nationalities.

Webinar diikuti oleh 350 peserta yang berasal dari Bali, Kupang, Nusa Tenggara Barat dan Pulau Jawa. Latar belakang peserta beasal dari dosen, mahasiswa, pengusaha, pekerja swasta dan pengusaha.

Ketua Panitia A A Gede Krisna Murti SE., M.Si menjelaskan, selama pandemi Covid-19, Bali menjadi daerah paling terdampak secara ekonomi.

Imbauan physical distancing dan pembatasan mobilitas masyarakat telah  mengakibatkan  lumpuhnya sektor pariwisata dan turunnya permintaan atas barang dan jasa di Bali, serta membatasi ruang gerak UMKM untuk melakukan aktivitas bisnisnya.

“Sehingga perlu mendorong UMKM memanfaatkan teknologi digital agar tetap dapat menjual produk atau jasanya, dan sekaligus untuk memperluas jangkauan pasar,” ungkapnya.

Dekan FEB Unwar, Dr. Made Sara sekaligus narasumber mengatakan, transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) juga merupakan kunci mendorong digitalisasi UMKM dalam rangka meningkatkan produktivitas di tengah pandemi. 

“Perlu dilakukan sinergi antara kampus, pemerintah dan pelaku UMKM untuk percepatan digitalisasi UMKM dari perumusan kebijakan hingga pendampingan dan pelatihan terhadap UMKM,” ucap Dr. Made Sara.

Lebih lanjut dijelaskan, UMKM yang memanfaatkan internet terbukti lebih mampu menahan tekanan krisis.

Hasil survei menunjukkan, UMKM yang telah melakukan transaksi secara daring lebih sedikit terkena dampak negatif pandemi dibandingkan yang masih berjualan secara langsung.

Sementara itu, Kadisperindag Ir. I Wayan Jarta MM memaparkan, pada saat pandemi Covid-19 ini mengharuskan semua pihak baik pemeritah, swasta dan perguruan tinggi

untuk secara cepat dan tepat mencari solusi/terobosan pada kondisi sulit seperti sekarang ini sehingga mendorong UMKM/IKM Bali dapat segera bangkit. 

Sebaliknya pandemi Covid-19 tidak menjadi  alasan bagi UMKM/IKM di Bali  untuk berdiam diri. UMKM Bali harus tetap produktif dan mampu melihat peluang yang ada.

“Untuk menyusun strategi, menciptakan branding produk membangun kepercayaan dan strategi  pemasaran melalui platform digital e-commerce dan/ atau e-marketplace,” ujarnya.

Ketua Kadin Bali Made Ariandi  menyatakan,  tantangan digitalisasi UMKM di antaranya akses internet yang belum merata,

rendahnya pemahaman pengusaha UMKM dalam memanfaatkan platform digital dan masih banyak pengusaha yang masih takut melakukan transaksi secara daring karena dianggap tidak aman. 

DENPASAR – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Warmadewa (Unwar) bekerjasama dengan Dekranasda Provinsi Bali dan Kadin Provinsi Bali

menyelenggarakan webinar dalam rangka Warmadewa SMEs Forum (WSF) dengan tema “Digitalisasi Ekonomi Berbasis UMKM” Jumat kemarin (18/12).

Acara ini menghadirkan Ketua Harian Dekranasda yang juga Kadis Disperindag Provinsi Bali Ir. I Wayan Jarta MM, Ketua Kadin Bali Made Ariandi, Dekan FEB Unwar Dr. Made Sara, dan Prof. Roy Darmawan dari Ekonomi Guangxi University for Nationalities.

Webinar diikuti oleh 350 peserta yang berasal dari Bali, Kupang, Nusa Tenggara Barat dan Pulau Jawa. Latar belakang peserta beasal dari dosen, mahasiswa, pengusaha, pekerja swasta dan pengusaha.

Ketua Panitia A A Gede Krisna Murti SE., M.Si menjelaskan, selama pandemi Covid-19, Bali menjadi daerah paling terdampak secara ekonomi.

Imbauan physical distancing dan pembatasan mobilitas masyarakat telah  mengakibatkan  lumpuhnya sektor pariwisata dan turunnya permintaan atas barang dan jasa di Bali, serta membatasi ruang gerak UMKM untuk melakukan aktivitas bisnisnya.

“Sehingga perlu mendorong UMKM memanfaatkan teknologi digital agar tetap dapat menjual produk atau jasanya, dan sekaligus untuk memperluas jangkauan pasar,” ungkapnya.

Dekan FEB Unwar, Dr. Made Sara sekaligus narasumber mengatakan, transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) juga merupakan kunci mendorong digitalisasi UMKM dalam rangka meningkatkan produktivitas di tengah pandemi. 

“Perlu dilakukan sinergi antara kampus, pemerintah dan pelaku UMKM untuk percepatan digitalisasi UMKM dari perumusan kebijakan hingga pendampingan dan pelatihan terhadap UMKM,” ucap Dr. Made Sara.

Lebih lanjut dijelaskan, UMKM yang memanfaatkan internet terbukti lebih mampu menahan tekanan krisis.

Hasil survei menunjukkan, UMKM yang telah melakukan transaksi secara daring lebih sedikit terkena dampak negatif pandemi dibandingkan yang masih berjualan secara langsung.

Sementara itu, Kadisperindag Ir. I Wayan Jarta MM memaparkan, pada saat pandemi Covid-19 ini mengharuskan semua pihak baik pemeritah, swasta dan perguruan tinggi

untuk secara cepat dan tepat mencari solusi/terobosan pada kondisi sulit seperti sekarang ini sehingga mendorong UMKM/IKM Bali dapat segera bangkit. 

Sebaliknya pandemi Covid-19 tidak menjadi  alasan bagi UMKM/IKM di Bali  untuk berdiam diri. UMKM Bali harus tetap produktif dan mampu melihat peluang yang ada.

“Untuk menyusun strategi, menciptakan branding produk membangun kepercayaan dan strategi  pemasaran melalui platform digital e-commerce dan/ atau e-marketplace,” ujarnya.

Ketua Kadin Bali Made Ariandi  menyatakan,  tantangan digitalisasi UMKM di antaranya akses internet yang belum merata,

rendahnya pemahaman pengusaha UMKM dalam memanfaatkan platform digital dan masih banyak pengusaha yang masih takut melakukan transaksi secara daring karena dianggap tidak aman. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/