25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:32 AM WIB

Dampak Test PCR, Traffic Penumpang di Bandara Ngurah Rai Turun

MANGUPURA– Dikeluarkannya Surat Edaran No. 2120/2020 oleh Gubernur Bali  sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bali saat libur Natal dan Tahun Baru.

Bahkan, jumlah penumpang turun drastis. Meskipun begitu, pelayanan tes PCR untuk para penumpang yang berangkat ataupun yang datang tetap diberlakukan.

Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I Taufan Yudhistira mengatakan, mulai 18 Desember 2020, Bandara Ngurah Rai mulai melayani pelayanan uji rapid antigen.

Untuk penumpang yang tidak memiliki kartu kesehatan tetap bisa masuk Bali, tetapi penumpang wajib melakukan rapid test antigen.

“Jadi, di Bandara Ngurah Rai juga melayani pelayanan uji rapid test antigen,” ujar Taufan Yudhistira kemarin.

Sesuai data, sampai pada pukul 12.00 kemarin, bandara melayani 2.511 penumpang dengan 83 pesawat.

Kemudian untuk keberangkatan melayani 2.951 penumpang dengan 83 pergerakan pesawat. Sementara untuk pelayanan rapid test pada hari Jumat 18 Desember 2020 sebanyak 638 orang, perincian 443 rapid test antigen, 295 rapid test antibodi.

Kemudian untuk hari  Sabtu 19 Desember  sampai pada pukul 16.00, ada  440 orang yang di tes, dengan rapid test  antigen 128 orang, dan rapid test antibodi 213 orang.

Dari semua penumpang tentu tidak semua penumpang yang melakukan Tes PCR di bandara.  Kecuali, kalau ada daerah yang tidak memiliki fasilitas PCR, mereka boleh masuk Bali tetapi di Bandara Ngurah Rai waji tes PCR.

Seperti  Sabtu kemarin ada tiga orang penumpang dari Labuan Bajo dan kebetulan di daerahnya tidak mempunyai fasilitas PCR.

Begitu landing di Bali ketiga orang penumpang tersebut menjalani rapid test antigen. Selebihnya ada  penumpang umum yang mau berangkat atau melakukan perjalanan melakukan PCR tes di bandara Ngurah Rai.

“Sampai saat ini semua operasional berjalan normal seperti biasanya,” ungkapnya. Sementara untuk operasional posko monitoring,

PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola pintu gerbang udara Bali telah menyiagakan sebanyak total 1.677 personel untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa bandar udara selama periode libur akhir tahun ini.

Selain menyiagakan personel, kapasitas terminal bandar udara pun turut ditingkatkan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang.

Selama situasi pandemi, kapasitas terminal yang difungsikan adalah sebesar 50% dari kapasitas optimal terminal. Selama operasional posko ini, kapasitas ditingkatkan.

Terutama untuk terminal domestik, dari sebelumnya yang difungsikan untuk melayani 18 penerbangan setiap jamnya, kini menjadi 26 penerbangan per jam.

14 penerbangan kedatangan, dan 12 keberangkatan. Peningkatan kapasitas terminal ini ditujukan pula untuk melayani penerbangan ekstra (extra flight) yang diajukan oleh maskapai penerbangan.

Hingga saat ini Bandara sudah menerima kurang lebih total 434 pengajuan extra flight, yang diperkirakan akan mengangkut sebanyak 55 ribu penumpang. Rinciannya, 124 flight dari Air Asia, dan 310 dari Citilink.

 

MANGUPURA– Dikeluarkannya Surat Edaran No. 2120/2020 oleh Gubernur Bali  sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bali saat libur Natal dan Tahun Baru.

Bahkan, jumlah penumpang turun drastis. Meskipun begitu, pelayanan tes PCR untuk para penumpang yang berangkat ataupun yang datang tetap diberlakukan.

Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I Taufan Yudhistira mengatakan, mulai 18 Desember 2020, Bandara Ngurah Rai mulai melayani pelayanan uji rapid antigen.

Untuk penumpang yang tidak memiliki kartu kesehatan tetap bisa masuk Bali, tetapi penumpang wajib melakukan rapid test antigen.

“Jadi, di Bandara Ngurah Rai juga melayani pelayanan uji rapid test antigen,” ujar Taufan Yudhistira kemarin.

Sesuai data, sampai pada pukul 12.00 kemarin, bandara melayani 2.511 penumpang dengan 83 pesawat.

Kemudian untuk keberangkatan melayani 2.951 penumpang dengan 83 pergerakan pesawat. Sementara untuk pelayanan rapid test pada hari Jumat 18 Desember 2020 sebanyak 638 orang, perincian 443 rapid test antigen, 295 rapid test antibodi.

Kemudian untuk hari  Sabtu 19 Desember  sampai pada pukul 16.00, ada  440 orang yang di tes, dengan rapid test  antigen 128 orang, dan rapid test antibodi 213 orang.

Dari semua penumpang tentu tidak semua penumpang yang melakukan Tes PCR di bandara.  Kecuali, kalau ada daerah yang tidak memiliki fasilitas PCR, mereka boleh masuk Bali tetapi di Bandara Ngurah Rai waji tes PCR.

Seperti  Sabtu kemarin ada tiga orang penumpang dari Labuan Bajo dan kebetulan di daerahnya tidak mempunyai fasilitas PCR.

Begitu landing di Bali ketiga orang penumpang tersebut menjalani rapid test antigen. Selebihnya ada  penumpang umum yang mau berangkat atau melakukan perjalanan melakukan PCR tes di bandara Ngurah Rai.

“Sampai saat ini semua operasional berjalan normal seperti biasanya,” ungkapnya. Sementara untuk operasional posko monitoring,

PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola pintu gerbang udara Bali telah menyiagakan sebanyak total 1.677 personel untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa bandar udara selama periode libur akhir tahun ini.

Selain menyiagakan personel, kapasitas terminal bandar udara pun turut ditingkatkan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang.

Selama situasi pandemi, kapasitas terminal yang difungsikan adalah sebesar 50% dari kapasitas optimal terminal. Selama operasional posko ini, kapasitas ditingkatkan.

Terutama untuk terminal domestik, dari sebelumnya yang difungsikan untuk melayani 18 penerbangan setiap jamnya, kini menjadi 26 penerbangan per jam.

14 penerbangan kedatangan, dan 12 keberangkatan. Peningkatan kapasitas terminal ini ditujukan pula untuk melayani penerbangan ekstra (extra flight) yang diajukan oleh maskapai penerbangan.

Hingga saat ini Bandara sudah menerima kurang lebih total 434 pengajuan extra flight, yang diperkirakan akan mengangkut sebanyak 55 ribu penumpang. Rinciannya, 124 flight dari Air Asia, dan 310 dari Citilink.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/