JIMBARAN – Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar turun tangan untuk mengetahui penyebab tewasnya empat orang di sebuah ruko lantai dua di Jalan Danau Batur Raya No.49B, Lingkungan Taman Griya, Jimbaran, Sabtu (19/12) lalu.
Seperti diberitakan, Boy Don Tambunan, Rivaldo Simagunsong, Ardi Silitonga dan Jaksa Napitupulu tewas saat sedang melakukan penyamakan warna kulit.
Mereka tewas setelah jiriken berisi cairan kimia dibuka. Asap cairan kimia berbau menyengat itu kemudian membumbung ke udara dan terhirup keempatnya.
Keempatnya tewas tak lama kemudian. Saat melakukan olah TKP, petugas Laboratorium Forensik mengenakan pakaian anti gas beracun.
Petugas mengambil sejumlah sampel cairan kimia untuk diteliti lebih lanjut. “Olah TKP yang dilakukan berakhir tengah malam,” ujar Kapolsek Kuta Selatan Kompol Yusak Agustinus Sooai.
Ditanya jenis cairan kimia yang dihirup korban, Kompol Yusak belum mengetahui. “Masih diselidiki labfor,” bebernya.
Yang jelas, uap dari cairan kimia itu sangat keras dan mematikan, sehingga dalam olah TKP yang dilakukan, petugas melakukannya sangat berhati-hati.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan peristiwa tersebut karena masih menunggu hasil pemeriksaan sampel gas.
“Sampel gas yang diambil itu akan diolah di Labfor. Selanjutnya baru bisa disimpulkan gas jenis apa yang menyebabkan empat korban meninggal,” bebernya.
Terkait lokasi penyamakan kulit, Kompol Anom Danujaya mengatakan, dari beberapa dokumen ditemukan di lokasi ada izin usahanya.
Tapi, belum bisa dipastikan. Karena yang menjadi fokus sekarang adalah masalah kematian para korban. “Ruko lantai dua itu dipakai oleh korban untuk usaha pabrik penyamaan kulit,” tegasnya.