33.3 C
Jakarta
25 November 2024, 12:58 PM WIB

Dinkes Sebut Terapi Plasma Efektif Sembuhkan Pasien Covid-19 di Bali

DENPASAR – Tak banyak yang mengenal, bahwa ada salah satu pengobatan yang mujarab untuk menyembuhkan para pasien covid 19 yang sudah dalam keadaaan berat ataupun kritis. Ini ketika vaksin belum tersedia. Yakni dengan melakukan Terapi Plasma Konvalesen (TPK).

TPK ini sejatinya menjadi harapan baru dalam penanganan pasien Covid 19. Tak terkecuali untuk meminimalkan jumlah kematian pasien covid 19 di Bali yang kini jumlahnya hampir menyentuh angka 500 orang.

Hal ini akui oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya. Sebagaimana yang dikatakan saat dikonfirmasi, menyebut terapi ini sejatinya cukup efektif diterapkan untuk kesembuhan pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 di Bali.

“Sementara ini, efektifitas (TPK) cukup baik walaupun masih ada beberapa yang tidak sembuh. TPK digunakan untuk kasus berat dan kritis. Masih ada beberapa yang tidak sembuh,” ujarnya pada Kamis (24/12).

Lalu bagaimana dengan kasus yang ringan? “Sesungguhnya untuk semua kasus berguna, tapi belum banyak mendapat donor,” jawabnya.

Dapat diketahui, penggunaan plasma darah dalam pengobatan ini bukanlah menjadi sesuatu yang baru. Terapi ini pun sudah dilakukan untuk dahulu untuk pengobatan pada wabah penyakit seperti flu babi, Ebola, SARS maupun MERS.

Lalu bagaimana proses pengambilannya? Dirangkum dari berbagai sumber, menyebut terapi ini dilakukan dengan memberikan plasma, yaitu bagian dari darah yang mengandung antibodi dari orang-orang yang telah sembuh dari COVID-19.

Para penyintas Covid-19 ini bisa menjadi donor plasma konvalesen dengan menjalani sejumlah pemeriksaan dan memenuhi persyaratan. 

Sayangnya, di Bali sendiri kesulitan mencari pendonor. Bahkan, kemarin, stok plasma konvalensen sempat kosong. Padahal, di Bali ada sekitar 15 ribu lebih penyintas Covid-19 yang telah sembuh.

DENPASAR – Tak banyak yang mengenal, bahwa ada salah satu pengobatan yang mujarab untuk menyembuhkan para pasien covid 19 yang sudah dalam keadaaan berat ataupun kritis. Ini ketika vaksin belum tersedia. Yakni dengan melakukan Terapi Plasma Konvalesen (TPK).

TPK ini sejatinya menjadi harapan baru dalam penanganan pasien Covid 19. Tak terkecuali untuk meminimalkan jumlah kematian pasien covid 19 di Bali yang kini jumlahnya hampir menyentuh angka 500 orang.

Hal ini akui oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya. Sebagaimana yang dikatakan saat dikonfirmasi, menyebut terapi ini sejatinya cukup efektif diterapkan untuk kesembuhan pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 di Bali.

“Sementara ini, efektifitas (TPK) cukup baik walaupun masih ada beberapa yang tidak sembuh. TPK digunakan untuk kasus berat dan kritis. Masih ada beberapa yang tidak sembuh,” ujarnya pada Kamis (24/12).

Lalu bagaimana dengan kasus yang ringan? “Sesungguhnya untuk semua kasus berguna, tapi belum banyak mendapat donor,” jawabnya.

Dapat diketahui, penggunaan plasma darah dalam pengobatan ini bukanlah menjadi sesuatu yang baru. Terapi ini pun sudah dilakukan untuk dahulu untuk pengobatan pada wabah penyakit seperti flu babi, Ebola, SARS maupun MERS.

Lalu bagaimana proses pengambilannya? Dirangkum dari berbagai sumber, menyebut terapi ini dilakukan dengan memberikan plasma, yaitu bagian dari darah yang mengandung antibodi dari orang-orang yang telah sembuh dari COVID-19.

Para penyintas Covid-19 ini bisa menjadi donor plasma konvalesen dengan menjalani sejumlah pemeriksaan dan memenuhi persyaratan. 

Sayangnya, di Bali sendiri kesulitan mencari pendonor. Bahkan, kemarin, stok plasma konvalensen sempat kosong. Padahal, di Bali ada sekitar 15 ribu lebih penyintas Covid-19 yang telah sembuh.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/