25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:51 AM WIB

Desa Adat di Gianyar Ini Tak Ada Warganya Terjangkit Covid, Kok Bisa?

GIANYAR — Desa Adat Temen, di Desa Dinas Manukaya, Kecamatan Tampaksiring yang memiliki penduduk sebanyak 210 Kepala Keluarga (KK) sehat walafiat. Selama pandemi Covid-19 yang berlangsung Maret hingga Desember ini, belum ada satu pun warga Desa Adat Temen yang terpapar Covid-19.

Hal itulah yang membuat Desa Adat Temen dijadikan percontohan Desa Tanggung Dewata. Label Tangguh Dewata itu disematkan melalui launching oleh Kapolres Gianyar, AKBP I Dewa Made Adnyana, bersama sejumlah pejabat utama Polres pada Rabu lalu (23/12). 

Kapolsek Tampaksiring, AKP I Wayan Sujana menyatakan, sebelum dijadikan Desa Tangguh, pihaknya sudah sosialisasi kepada warga di Desa Adat Temen. 

“Penduduk Desa Adat Temen berjumlah 210 kepala keluarga. Semuanya zero terpapar Covid-19,” ujar Kapolsek.

Kebersihan lingkungan dan kesehatan selalu diedukasi oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Manukaya. 

“Tangguh keamanan di Desa Adat Temen selalu berkolaborasi setiap malam anggota Polsek Tampaksiring dengan Pecalang Desa Adat Temen,” imbuhnya.

Perbekel Manukaya, Dewa Putu  Kencana, merasa senang Desa Adat Temen yang berada di wilayah dinas Manukaya mampu menghadapi Covid-19. 

“Ini keberhasilan kami mengawasi warga tidak ada yang terpapar covid-19 dari bulan Maret 2020 sampai sekarang,” jelasnya.

Selain tangguh di bidang kesehatan dan keamanan, Desa Temen juga tangguh pangan. Karena selama ini warga desa mengandalkan hasil perkebunan dan ternak. 

Dalam mengatasi Covid-19, protokol kesehatan cukup ketat dilakukan warga. Di antaranya, berupa tempat cuci tangan selalu disediakan di depan pintu masuk di tiap-tiap rumah penduduk. 

“Kami sangat apresiasi tentang program Bhabinjar dari bapak Kapolres Gianyar sudah cukup membantu kami ditiap-tiap banjar tentang kegiatan sosial budaya,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Dewa  Adnyana, mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya program Desa Adat Tangguh Dewata di Desa Adat Temen. 

“Atas nama jajaran Kepolisian Resor Gianyar kami mengucapkan terima kasih sudah terbentuk Desa Adat Tangguh Dewata,” ujarnya.

Kapolres juga sempat mengecek wilayah desa. Dalam pengecekan, warga sudah memenuhi tangguh kesehatan, tangguh pangan dan keamanan. 

“Tangguh kesehatan warga disini sangat disiplin menerapkan prokes seperti selalu memakai masker, selalu cuci tangan, dan tetap jaga jarak aman,” jelasnya. 

Untuk tangguh pangan, masyarakat Desa Adat Temen mengandalkan hasil pertanian dan peternakan. 

“Maka kami dari Polres Gianyar bagian Sat Polair mempunyai program pembibitan ternak ikan. Masyarakat bisa bekerjasama untuk memeliharanya terutama yang mempunyai lahan kolam ikan,” pungkasnya.

GIANYAR — Desa Adat Temen, di Desa Dinas Manukaya, Kecamatan Tampaksiring yang memiliki penduduk sebanyak 210 Kepala Keluarga (KK) sehat walafiat. Selama pandemi Covid-19 yang berlangsung Maret hingga Desember ini, belum ada satu pun warga Desa Adat Temen yang terpapar Covid-19.

Hal itulah yang membuat Desa Adat Temen dijadikan percontohan Desa Tanggung Dewata. Label Tangguh Dewata itu disematkan melalui launching oleh Kapolres Gianyar, AKBP I Dewa Made Adnyana, bersama sejumlah pejabat utama Polres pada Rabu lalu (23/12). 

Kapolsek Tampaksiring, AKP I Wayan Sujana menyatakan, sebelum dijadikan Desa Tangguh, pihaknya sudah sosialisasi kepada warga di Desa Adat Temen. 

“Penduduk Desa Adat Temen berjumlah 210 kepala keluarga. Semuanya zero terpapar Covid-19,” ujar Kapolsek.

Kebersihan lingkungan dan kesehatan selalu diedukasi oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Manukaya. 

“Tangguh keamanan di Desa Adat Temen selalu berkolaborasi setiap malam anggota Polsek Tampaksiring dengan Pecalang Desa Adat Temen,” imbuhnya.

Perbekel Manukaya, Dewa Putu  Kencana, merasa senang Desa Adat Temen yang berada di wilayah dinas Manukaya mampu menghadapi Covid-19. 

“Ini keberhasilan kami mengawasi warga tidak ada yang terpapar covid-19 dari bulan Maret 2020 sampai sekarang,” jelasnya.

Selain tangguh di bidang kesehatan dan keamanan, Desa Temen juga tangguh pangan. Karena selama ini warga desa mengandalkan hasil perkebunan dan ternak. 

Dalam mengatasi Covid-19, protokol kesehatan cukup ketat dilakukan warga. Di antaranya, berupa tempat cuci tangan selalu disediakan di depan pintu masuk di tiap-tiap rumah penduduk. 

“Kami sangat apresiasi tentang program Bhabinjar dari bapak Kapolres Gianyar sudah cukup membantu kami ditiap-tiap banjar tentang kegiatan sosial budaya,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Dewa  Adnyana, mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya program Desa Adat Tangguh Dewata di Desa Adat Temen. 

“Atas nama jajaran Kepolisian Resor Gianyar kami mengucapkan terima kasih sudah terbentuk Desa Adat Tangguh Dewata,” ujarnya.

Kapolres juga sempat mengecek wilayah desa. Dalam pengecekan, warga sudah memenuhi tangguh kesehatan, tangguh pangan dan keamanan. 

“Tangguh kesehatan warga disini sangat disiplin menerapkan prokes seperti selalu memakai masker, selalu cuci tangan, dan tetap jaga jarak aman,” jelasnya. 

Untuk tangguh pangan, masyarakat Desa Adat Temen mengandalkan hasil pertanian dan peternakan. 

“Maka kami dari Polres Gianyar bagian Sat Polair mempunyai program pembibitan ternak ikan. Masyarakat bisa bekerjasama untuk memeliharanya terutama yang mempunyai lahan kolam ikan,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/