33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:44 PM WIB

Terkendala Cuaca, Optimistis Penenggelaman Terumbu Karang Tepat Waktu

SINGARAJA – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng optimistis program Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) akan selesai tepat waktu.

Meski sempat terkendala karena masalah cuaca, program disebut sudah mendekati akhir. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng

Gede Melandrat mengatakan, saat ini proses penenggelaman struktur terumbu karang telah mencapai angka 98 persen.

Melandrat menyebut tahapan ini yang paling sulit dibandingkan dengan seluruh tahapan, dalam mewujudkan taman bawah laut di pesisir Bali Utara itu.

“Penurunan struktur terumbu karang tinggal sedikit lagi. Saya yakin hari ini (kemarin, Red) sudah selesai semua.

Karena tinggal beberapa struktur terumbu karang saja. Kondisi laut hari ini cukup baik kalau dibandingkan dengan beberapa minggu lalu,” kata Melandrat.

Setelah proses penenggelaman struktur terumbu karang tuntas, selanjutnya hanya tinggal penanaman karang saja. Proses penanaman karang itu akan melibatkan sebanyak 300 orang penyelam.

Itu belum termasuk relawan-relawan yang berencana berpartisipasi dalam proses penanaman serta perawatan karang.

Ia pun optimistis proses penanaman terumbu karang akan tuntas pada Rabu (30/12) pekan depan.

“Menurut kawan-kawan penyelam, yang lebih sulit itu menenggelamkan dan menata struktur. Kalau penanaman karang, relative tidak ada masalah.

Jadi sampai hari ini masih sesuai waktu, dan bisa terkejar. Meski dua minggu lalu memang kondisi laut sempat kurang bersahabat,” jelasnya.

Lebih lanjut Melandrat mengatakan, bila berkaca dari prakiraan cuaca, ia meyakini kondisi cuaca akan cukup bersahabat dalam sepekan kedepan.

“Kalau dari ombak, sepertinya tidak tinggi. Mudah-mudahan arus juga bersabahat. Karena tantangannya memang arus,” tandas Melandrat.

Sekadar diketahui ICRG merupakan salah satu program yang diluncurkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dalam rangka pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Di Buleleng, proses pendampingan dan pengawasan melibatkan Yayasan LINI sebagai pihak ketiga yang independen.

Khusus di Kabupaten Buleleng, KKP telah mengucurkan biaya tak kurang dari Rp 14,5 miliar. Sementara pekerja yang terlibat mencapai 1.800 orang.

Warga yang dilibatkan dalam proyek ini sebagian besar ekonominya terdampak pandemi covid-19. 

SINGARAJA – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng optimistis program Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) akan selesai tepat waktu.

Meski sempat terkendala karena masalah cuaca, program disebut sudah mendekati akhir. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng

Gede Melandrat mengatakan, saat ini proses penenggelaman struktur terumbu karang telah mencapai angka 98 persen.

Melandrat menyebut tahapan ini yang paling sulit dibandingkan dengan seluruh tahapan, dalam mewujudkan taman bawah laut di pesisir Bali Utara itu.

“Penurunan struktur terumbu karang tinggal sedikit lagi. Saya yakin hari ini (kemarin, Red) sudah selesai semua.

Karena tinggal beberapa struktur terumbu karang saja. Kondisi laut hari ini cukup baik kalau dibandingkan dengan beberapa minggu lalu,” kata Melandrat.

Setelah proses penenggelaman struktur terumbu karang tuntas, selanjutnya hanya tinggal penanaman karang saja. Proses penanaman karang itu akan melibatkan sebanyak 300 orang penyelam.

Itu belum termasuk relawan-relawan yang berencana berpartisipasi dalam proses penanaman serta perawatan karang.

Ia pun optimistis proses penanaman terumbu karang akan tuntas pada Rabu (30/12) pekan depan.

“Menurut kawan-kawan penyelam, yang lebih sulit itu menenggelamkan dan menata struktur. Kalau penanaman karang, relative tidak ada masalah.

Jadi sampai hari ini masih sesuai waktu, dan bisa terkejar. Meski dua minggu lalu memang kondisi laut sempat kurang bersahabat,” jelasnya.

Lebih lanjut Melandrat mengatakan, bila berkaca dari prakiraan cuaca, ia meyakini kondisi cuaca akan cukup bersahabat dalam sepekan kedepan.

“Kalau dari ombak, sepertinya tidak tinggi. Mudah-mudahan arus juga bersabahat. Karena tantangannya memang arus,” tandas Melandrat.

Sekadar diketahui ICRG merupakan salah satu program yang diluncurkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dalam rangka pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Di Buleleng, proses pendampingan dan pengawasan melibatkan Yayasan LINI sebagai pihak ketiga yang independen.

Khusus di Kabupaten Buleleng, KKP telah mengucurkan biaya tak kurang dari Rp 14,5 miliar. Sementara pekerja yang terlibat mencapai 1.800 orang.

Warga yang dilibatkan dalam proyek ini sebagian besar ekonominya terdampak pandemi covid-19. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/