32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:27 PM WIB

Keris Kerajaan Singasari Luk 7 Dibawa ke Bali, Ada Pertanda Apa?

LUMAJANG – Sepucuk keris dari kerajaan Singasari dibawa ke Bali usai Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati melaksanakan persembahyangan ke Pura Mandhara Giri Semeru Agung yang terletak di kaki gunung Semeru.

Tepatnya di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang – Jawa Timur pada Sabtu (27/12) malam.

Persembahyangan yang dilaksanakan di Pura tertua di Indonesia tersebut antara lain untuk memohon agar wabah Covid-19 dapat berangsur pulih,

lingkungan alam kembali normal, sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas serta dapat melaksanakan kegiatan seperti biasanya.

Di sela persembahyangan, Wagub Cok Ace juga menerima sebilah keris Singasari luk 7 dari kolektor dan praktisi keris asal Lumajang, Andi Abdi.

Menariknya, keistimewaan keris tersebut salah satunya adalah kelangkaannya. “Dalam dunia perkerisan, keris Singasari, Jumlahnya tidak banyak,” jelas Andi Abdi.

Selain itu keris Singasari dikenal akan detailnya yang sempurna. Dijelaskannya lagi, Penentuan era Singasari adalah bahan besi berwarna kehijauan yang merupakan ciri khas keris era Singasari dan Majapahit.  

Nama atau jenis kerisnya yakni Balebang diambil dari kata bale (banguan) dan bang (kambang), berarti bangunan ditengah kolam yang dalam sejarah dulu biasa digunakan seorang raja untuk meditasi/ menyepi. 

“Untuk mendekatkan diri pada Sang Hyang Widi Wasa guna mendapatkan wahyu untuk keamanan, ketentraman dan kesejahteraan rakyatnya,” imbuh Andi lagi. 

Sedangkan bilahnya berhias kinatah/ tatahan emas Jatayu dan pohon teratai mengambang yang berarti ada tambahan nilai atau manfaat yang berhubungan dengan dan sejarah mitologi tentang Jatayu dan pohon teratai.

Tampak pula dalam kesempatan tersebut Kapolres Lumajang AKBP Deddy Foury Millewa, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

Setda Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara dan Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Oka Sutha Diana. 

LUMAJANG – Sepucuk keris dari kerajaan Singasari dibawa ke Bali usai Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati melaksanakan persembahyangan ke Pura Mandhara Giri Semeru Agung yang terletak di kaki gunung Semeru.

Tepatnya di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang – Jawa Timur pada Sabtu (27/12) malam.

Persembahyangan yang dilaksanakan di Pura tertua di Indonesia tersebut antara lain untuk memohon agar wabah Covid-19 dapat berangsur pulih,

lingkungan alam kembali normal, sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas serta dapat melaksanakan kegiatan seperti biasanya.

Di sela persembahyangan, Wagub Cok Ace juga menerima sebilah keris Singasari luk 7 dari kolektor dan praktisi keris asal Lumajang, Andi Abdi.

Menariknya, keistimewaan keris tersebut salah satunya adalah kelangkaannya. “Dalam dunia perkerisan, keris Singasari, Jumlahnya tidak banyak,” jelas Andi Abdi.

Selain itu keris Singasari dikenal akan detailnya yang sempurna. Dijelaskannya lagi, Penentuan era Singasari adalah bahan besi berwarna kehijauan yang merupakan ciri khas keris era Singasari dan Majapahit.  

Nama atau jenis kerisnya yakni Balebang diambil dari kata bale (banguan) dan bang (kambang), berarti bangunan ditengah kolam yang dalam sejarah dulu biasa digunakan seorang raja untuk meditasi/ menyepi. 

“Untuk mendekatkan diri pada Sang Hyang Widi Wasa guna mendapatkan wahyu untuk keamanan, ketentraman dan kesejahteraan rakyatnya,” imbuh Andi lagi. 

Sedangkan bilahnya berhias kinatah/ tatahan emas Jatayu dan pohon teratai mengambang yang berarti ada tambahan nilai atau manfaat yang berhubungan dengan dan sejarah mitologi tentang Jatayu dan pohon teratai.

Tampak pula dalam kesempatan tersebut Kapolres Lumajang AKBP Deddy Foury Millewa, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

Setda Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara dan Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Oka Sutha Diana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/