RadarBali.com – Kemenangan yang diraih susah payah skuad Serdadu Tridatu atas sang tamu Sriwijaya FC di Stadion Kapten I Watan Dipta, Senin (30/10) malam mengantarkan Bali United bertengger di puncak klasemen sementara Liga 1 dengan raihan 62 poin.
Bali United sukses mengkudeta sementara calon lawannya di pekan ke-33 PSM Makassar yang mengemas 62 poin.
Bali United berhasil mencetak gol cepat pada menit kedua melalui sepakan penalti Sylvano Comvalius. Bali United mendapatkan hadiah penalti setelah Nick Van Der diganjar pemain Sriwijaya FC.
Setelah gol cepat, Bali United seakan bermain tanpa beban. Berselang 11 menit setelah gol pertama, tepatnya pada menit ke-13, Bali United kembali menggadakan keunggulan.
Adalah tendangan geledek vice captain Bali United Muhammad Taufiq yang berhasil menjebol gawang Laskar Wong Kito – julukan Sriwijaya FC yang dikawal Teja Paku Alam untuk kedua kalinya.
Di menit ke-22, Serdadu Tridatu berhasil menambah keunggulan menjadi 3-0 setelah Sylvano kembali menjadi momok barisan pertahanan Sriwijaya FC.
Tendangannya tidak mampu diamankan Teja Paku Alam. Gol kedua Sylvano malam ini jelas sangat berarti bagi penyerang asal Belanda tersebut.
Rekor pencetak gol terbanyak selama 22 tahun yang dipegang penyerang asal Sumatera Barat saat membela Bandung Raya, Peri Sandria berhasil pecah.
Sylvano Comvalius pun berhasil mencatatkan namanya sebagai pencetak rekor abadi sementara dengan raihan 35 gol.
Di babak kedua, permainan Bali United justru sedikit berubah. Keputusan aneh dibuat Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro.
Ahn Byung Keon yang bermain cukup disiplin justru digantikan Abdul Rahman Sulaiman. Bukan menyalahkan Abdul Rahman, tetapi dengan masuknya pemain belakang bernomor punggul 28 itu, permainan Serdadu Tridatu sedikit berubah.
Akhirnya Sriwijaya FC berhasil memperkecil ketertinggalan melalui gol yang dilesakkan Marckho Sandi pada menit ke-48.
Setelah itu, Bali United terus dikepung. Beberapa kesalahan dilakukan para pemain Bali United. Ada kepanikan yang terjadi.
Pada menit ke-61, akhirnya Sriwijaya kembali memperkecil ketertinggalan menjadi 3-2 setelah Alberto “Beto” Goncalves berhasil menyambar bola rebound hasil dari tangkapan tendangan bebas kurang sempurna Wawan Hendrawan.
Sriwijaya sebenarnya bisa menyamakan skor menjadi 3-3. Gol yang diciptakan Hilton Moreira. Namun, gol tersebut dianulir pengadil Thoriq Alkatiri.
Keputusan itu sontak membuat pemain dan ofisial Sriwijaya emosi dan geram dengan keputusan yang dilakukan. Mereka pun akhirnya memprotes keputusan wasit.
Namun keputusan sudah dibuat Thoriq dan tidak bisa diganggu gugat. Di pekan selanjutnya, Bali United akan menjalani partai hidup mati melawan PSM Makassar di Stadion Mattoangin, Makassar.
Jika mampu menang, Bali United bisa semakin membuka asa untuk merengkuh gelar juara. Semangat!