RadarBali.com – Saat mampu mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 3-2 di pekan ke-32 Liga 1 Senin malam kemarin (30/10), Bali United sejatinya hampir meraih hasil remis.
Betapa tidak, sudah unggul tiga gol di babak pertama, Sriwijaya FC mampu membuat pertahanan Serdadu Tridatu ketar-ketir dengan mempersempit keunggulan menjadi 3-2.
Jelas di babak kedua, ada yang salah dari permainan Serdadu Tridatu. Tetapi Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro mensyukuri hasil yang diraih anak asuhnya.
Terlebih kemenangan ini menjadi kado bagi masyarakat Bali yang akan merayakan Galungan dan Kuningan.
“Ini hadiah bagi masyarakat Bali. Sebenarnya di babak pertama permainan enak ditonton. Tetapi di babak kedua berubah. Ada sedikit organisasi yang hilang.
Saya juga melihat mereka terus menyerang karena kalah berapapun hasilnya akan tetap sama,” beber Widodo usai pertandingan kemarin.
Yang menjadi pertanyaan besar adalah mengapa Widodo justru mengganti Ahn Byung Keon dengan Abdul Rahman Sulaiman? Jelas ini menjadi pertanyaan besar semua pihak.
Tapi, Coach Widodo memiliki alasan. “Memang saya mengganti Ahn karena hamstring Ahn sedikit tertarik. Saya tidak mau memaksakan dia. Masih ada dua pertandingan lagi,” ujarnya.
Justru Abdul Rahman yang menggantikan Ahn bermain sedikit dibawah performa. Kesalahan-kesalahan juga dilakukan mantan bek Persib Bandung itu.
Gelandang serang Irfan Bachdim bahkan sempat memperlihatkan gesture tubuh kecewa ke arah Coach Widodo.
“Emosional Irfan biasa itu. Normal karena hampir dibalas. Karakter emosi pemain jelas berbeda-beda,” ujarnya.
Ada catatan yang dimiliki Widodo di pertandingan kemarin. Kesalahan sama masih dilakukan skuad Serdadu Tridatu yakni transisi yang kurang bagus.
“Inilah yang dimanfaatkan Sriwijaya malam ini (kemarin, red). Sriwijaya yang tadinya tidak terlalu menyerang, justru terus menyerang. Bek pun bisa ikut menyerang,” ucapnya.
Dengan kemenangan ini pula, Bali United memiliki modal berharga untuk menatap laga hidup mati melawan PSM Makassar.
Dalam tiga hari kedepan, latihan taktikal akan terus dilakukan. “Kami sudah mengetahui cara bagaimana untuk meredam mereka.
Kami harus bisa mencuri gol disana (Makassar, red). Faktor-faktor lain seperti transisi dari bertahan ke menyerang harus dibenahi,” tutup Widodo