32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:19 PM WIB

Syok Dapur Amblas ke Jurang Sedalam 3 M, Tukang Bubur Pilih Mengungsi

GIANYAR – Musim hujan menyebabkan dapur milik tukang bubur, Gusti Nyoman Wisata, di Jalan Goa Gajah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, amblas, Selasa kemarin (5/1) pukul 13.15.

Seluruh perabotan dapur jatuh. Demi keamanan, penghuni rumah memilih mengungsi ke rumah orang tua.

Menurut istri pemilik rumah, Gusti Ayu Indrakasih, kejadiannya begitu mencengangkan. “Ajik (bapak, red) baru saja keluar dapur habis masak bubur. Langsung bangunan dapur jatuh ke jurang di belakang,” ujar Gusti Ayu Indrakasih.

Akibat kejadian itu, bangunan dapur seluas 3 x 6 meter amblas ke jurang sedalam 3 meter. Perabotan dapur, yang terdiri dari mesin parut kelapa jatuh.

Bahkan, tiga unit kompor yang biasa digunakan memasak bubur untuk jualan ikut terjatuh. “Sampai sekarang ada tabung gas masih di bawah. Nggak berani ngambil. Ajik juga masih trauma,” ujarnya.

Kejadian siang hari itu juga didengar oleh tetangganya. “Saking keras suaranya, tetangga yang jauh dengar,” ungkapnya. 

Tanah dapur lokasinya di belakang rumah. Posisi rumah tersebut menghadap Utara. Di bagian Selatan atau paling belakang rumah, terdapat jurang sedalam kurang lebih 3 meter.

“Dulunya dapur memang tanah urukan. Sejak tiga bulan lalu, kami sempat lihat ada retakan di bawah. Tapi, tidak mengira kalau tanah di bawah jebol,” ungkapnya.

Dugaan sementara, ada aliran air tepat di belakang rumah dan dapur. “Kemungkinan aliran airnya itu yang merembes,” terangnya.

Musibah itu juga mengakibatkan bagian bawah kamar tidur terlihat bongkahan tanah. Kamar tidur itu dekat dengan dapur. “Sementara kami mengungsi ke rumah orang tua. Nggak berani tidur di sini,” jelasnya.

Diakui, situasi pandemi ini menjadi cobaan bagi keluarganya. “Ajik biasanya megambel (memainkan musik gamelan, red) di restoran. Sorenya, jualan bubur di depan rumah. Jualan bubur sudah dari dulu,” ujarnya.

Kini, situasi Covid, menyebabkan job megambel sepi. “Jadi cuma jualan bubur saja,” ungkapnya. Atas musibah yang menimpanya, untuk sementara, jualan bubur tutup. “Karena begini sementara tidak jualan dulu,” terangnya.

Mengenai bantuan, belum ada uluran tangan. “Dari Kelian sudah datang. Bantuan belum. Mungkin kejadian baru,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Ngakan Dharma Jati mengaku baru menerima laporan terkait musibah tersebut.

“Ada laporan, baru disampaikan dari Kades Bedulu. Selanjutnya akan diasesment dulu dari BPBD,” pungkasnya.

GIANYAR – Musim hujan menyebabkan dapur milik tukang bubur, Gusti Nyoman Wisata, di Jalan Goa Gajah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, amblas, Selasa kemarin (5/1) pukul 13.15.

Seluruh perabotan dapur jatuh. Demi keamanan, penghuni rumah memilih mengungsi ke rumah orang tua.

Menurut istri pemilik rumah, Gusti Ayu Indrakasih, kejadiannya begitu mencengangkan. “Ajik (bapak, red) baru saja keluar dapur habis masak bubur. Langsung bangunan dapur jatuh ke jurang di belakang,” ujar Gusti Ayu Indrakasih.

Akibat kejadian itu, bangunan dapur seluas 3 x 6 meter amblas ke jurang sedalam 3 meter. Perabotan dapur, yang terdiri dari mesin parut kelapa jatuh.

Bahkan, tiga unit kompor yang biasa digunakan memasak bubur untuk jualan ikut terjatuh. “Sampai sekarang ada tabung gas masih di bawah. Nggak berani ngambil. Ajik juga masih trauma,” ujarnya.

Kejadian siang hari itu juga didengar oleh tetangganya. “Saking keras suaranya, tetangga yang jauh dengar,” ungkapnya. 

Tanah dapur lokasinya di belakang rumah. Posisi rumah tersebut menghadap Utara. Di bagian Selatan atau paling belakang rumah, terdapat jurang sedalam kurang lebih 3 meter.

“Dulunya dapur memang tanah urukan. Sejak tiga bulan lalu, kami sempat lihat ada retakan di bawah. Tapi, tidak mengira kalau tanah di bawah jebol,” ungkapnya.

Dugaan sementara, ada aliran air tepat di belakang rumah dan dapur. “Kemungkinan aliran airnya itu yang merembes,” terangnya.

Musibah itu juga mengakibatkan bagian bawah kamar tidur terlihat bongkahan tanah. Kamar tidur itu dekat dengan dapur. “Sementara kami mengungsi ke rumah orang tua. Nggak berani tidur di sini,” jelasnya.

Diakui, situasi pandemi ini menjadi cobaan bagi keluarganya. “Ajik biasanya megambel (memainkan musik gamelan, red) di restoran. Sorenya, jualan bubur di depan rumah. Jualan bubur sudah dari dulu,” ujarnya.

Kini, situasi Covid, menyebabkan job megambel sepi. “Jadi cuma jualan bubur saja,” ungkapnya. Atas musibah yang menimpanya, untuk sementara, jualan bubur tutup. “Karena begini sementara tidak jualan dulu,” terangnya.

Mengenai bantuan, belum ada uluran tangan. “Dari Kelian sudah datang. Bantuan belum. Mungkin kejadian baru,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Ngakan Dharma Jati mengaku baru menerima laporan terkait musibah tersebut.

“Ada laporan, baru disampaikan dari Kades Bedulu. Selanjutnya akan diasesment dulu dari BPBD,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/