JIMBARAN – Kematian Kadek KD, di Bendungan Universitas Udayana (Unud), Jimbran memang masih menjadi tanda tanya besar.
Pihak kepolisian pun masih mengungkap dibalik kematian misterius terhadap pelajar berumur 16 tahun itu.
Sebelum kejadian yang menimpa Kadek KD, di Bendungan Unud tersebut juga pernah ada kejadian orang tenggelam. Sebagaimana cerita warga yang tinggal diseputaran lokasi bendungan.
“Dulu juga pernah ada dua orang yang mancing disana. Satunya terperosok dan jatuh. Yang satunya mau menolong, tapi tidak bisa,” ujar pria yang enggan namanya di tulis.
Lalu, mayatnya tenggelam dan meninggal tapi tidak ditemukan. “Keluarga kemudian mengaturkan sesajen. Tiga hari katanya baru muncul, lalu beneran muncul tiga harinya dan ngambang. Bisa gitu ya?,” herannya.
Sejatinya, di bendungan tersebut merupakan bendungan yang diawasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Balai Wilayah Sungai Bali – Penida.
Dilarang juga bagi siapapun selain petugas yang hendak masuk ke areal tersebut sebagaimana papan petunjuk dibagikan depan.
Selain itu, juga ada peringatan dilarang untuk memancing di kawasan Chek Dam Unud tersebut. Di bagian depan juga ada Pelinggih bercat hitam.
Nah, kematian Kadek KD juga saat ini masih menjadi misterius sejak ditemukan mengambang pada Senin (4/1). Kadek KD ditemukan meninggal dengan kondisi ada luka pada mulutnya.