DENPASAR – Gerakan biopori di Denpasar belum cukup masif. Buktinya, Pemkot Denpasar baru punya 1000-an lubang biopori.
Padahal, dulu, pada Pilwali Kota Denpasar tahun 2015 ada salah satu calon yang berjanji 1 juta lubang biopori, sayang calon bernama Resmiyasa malah gagal jadi wali kota. Sedangkan wali kota terpilih, IB Rai Dharmawijaya Mantra tidak pernah berjanji soal ini.
Saat ini, dari 1.000 titik yang tersebar di kawasan perkantoran, ruang publik dan sekolah di Kota Denpasar ini masih berfungsi dengan baik.
Pun demikian diperlukan perawatan serta pembersihan terhadap sedimentasi di saluran air. Sehingga saat hujan lebat tidak menimbulkan genangan.
“Selain Monev (monitoring dan evaluasi) rutin, kami juga bekerjasama dengan pengelola untuk ikut andil melaksanakan perawatan dan pembersihan,” ungkapnya Plt. Kadis DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa kemarin (8/1).
Selain biopori, Gustra mengajak masyarakat untuk ikut menerapkan sistem biopori di rumah tangga. Selain itu, pola pemilahan sampah di rumah tangga atau di sumbernya juga penting dilaksanakan.
Lebih lanjut dikatakan Kota Denpasar sejak awal telah menggencarkan program biopori. Kali ini, guna memastikan seluruh biopori berfungsi baik sebagai resapan air.
Adapun beberapa lokasi yang disasar yakni Pusat Pelayanan Autis Kota Denpasar, Kantor DLHK Kota Denpasar serta beberapa sekolah di kawasan Lumintang Denpasar.
“Implementasi dari penerapan Perwali Nomor 18 Tahun 2010 tentang pemanfaatan air hujan dan pengolahan sampah organik menjadi kompos dalam skala rumah tangga, kantor dan sekolah. Kami berupaya melakukan gerakan bersama pengurangan sampah yang salah satunya dgn mengoptimalkan fungsi lubang biopori yang terdapat di kantor, sekolah atau rumah tangga,” jelasnya
Gustra mengatakan bahwa kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan memisahkan sampah organik dan anorganik. Di mana sampah organik dapat dimasukkan ke lubang biopori yang nantinya dapat menjadi kompos secara otomatis.
“Jadi ada dua fungsi, selain sebagai resapan air hujan juga dapat menjadi tempat komposting alami,” jelasnya.