RadarBali.com – Status Awas Gunung Agung sudah turun ke level III (Siaga). Warga pun pulang dari pengungsian untuk merayakan hari Raya Galungan di rumahnya masing masing bergabung.
Untuk mengetahui, kondisi riil di lapangan Bhabin Kamtibmas Desa Ban Brigadir Nengah Budi Artana melaksanakan sambaing ke Banjar Ban, Desa Ban, Kubu, kemarin siang.
Dalam perjalanan sambang tersebut, Brigadir Budi bertemu dengan tokoh masyarakat sekaligus mantan Perbekel Ban I Ketut karta dan warga yang lainnya.
Untuk diketahui, Banjar Ban, Desa Ban, masuk Zona Kawasan Rawan Bencana (KRB) I dengan radius sekitar 11 Km dari puncak kawah Gunung Agung.
Sebagian warga mengungsi pascastatus Awas Gunung Agung, dan sebagian tinggal di rumahnya. “Saya mengimbau agar warga tidak membicarakan masalah
mengungsi (berdebat masalah mengungsi dan tidak mengungsi) pascastatus Awas untuk mencegah terjadinya perdebatan yang berakibat konflik,” ujar Brigadir Budi.
“Warga mengungsi ke lokasi yang aman merupakan imbauan dari pemerintah. Sementara mereka yang tidak mau mengungsi karena mereka yakin gunung tidak akan meletus.
Nah, masalah seperti ini kerap diperdebatkan. Padahal, bisa memicu konflik. Karena itu, saya minta stop membicarakan masalah gunung,” katanya.
Menurutnya, lebih baik masyarakat melaksanakan kegiatan yang positif sembari tetap waspada karena situasi Gunung Agung yang tidak mudah ditebak.
“Mari kita syukuri keadaan ini dengan merayakan hari raya Galungan sesuai dengan kemampuan kita tanpa minuman beralkohol ,” imbuhnya.
Kapolsek Kubu Polres Karangasem AKP Made Suadnyana menyatakan, selalu melaksanakan imbauan kamtibmas melalui kegiatan sambang.
“Dengan memberikan imbauan yang intensif diharapkan situasi kamtibmas semakin kondusif” ujar AKP Suadnyana.