MANGUPURA – Hujan lebat yang mengguyur Bali, Kamis (14/1) kemarin memicu bencana di sejumlah titik, tak terkecuali di Badung.
Debit air Pangkung Miah-miah (Sungai Miah-miah) yang berada di Banjar Padang Linjong, Canggu, Kuta Utara tinggi dan meluap.
Akibat meluapnya air sungai, sebuah mobil dan sepeda motor hanyut ke sungai. Sebuah pelinggih Pura Belulang Yeh di desa setempat juga ikut roboh.
Pantauan di TKP, persis di depan Pura Belulang Yeh, sebuah Suzuki Ertiga terdampar dengan bagian depan dan belakang hancur.
Begitu juga ada sepeda motor ikut terdampar. Para petugas kebersihan dari Desa Canggu melakukan pembersihkan kayu-kayu yang terdampak sehingga air bisa mengalir dengan lancar.
Selain itu, meluapnya air sungai juga merobohkan Pelinggih Padma Sari dan Taman Beji Pesucian Pura Belulang Yeh yang berada di tengah Sungai Miah-miah.
Mobil Ertiga tersebut ternyata milik Muksin Salim, 46, pemilik usaha Al Waled Alang-alang yang berokasi di Jalan Raya Jalan Raya Pererenan- Tanah Lot, Banjar Tiying Tutul, Kuta Utara.
Ika Indriyanti, 45, istri Muksin Salim saat ditemui di lokasi kejadian mengakui kejadian ini terjadi pukul 02.30 dini hari kemarin.
Pada saat itu, ia bersama suaminya lagi tertidur. Tenaga kerjanya langsung membangunkannya karena melihat air sungai meluap dan tembok depan roboh.
“Saya dibangunkan oleh tenaga kerja saya, dibilang tembok depan jebol,” beber Ika. Kemudian, suaminya langsung bangun dan bergegas mengambil kunci mobil pick up Grandmax yang parkir di bagian depan tempat usahanya itu.
Namun, saat mobil hendak dinyalakan, tanahnya langsung tergerus dan tidak bisa mengamankan mobil tersebut.
Seketika ia juga mengambil kunci mobil Ertiga yang parkir di bagian belakang. Sama, begitu mau membuka pintu air sudah masuk di dalam mobil, karena air sungai sudah meluap.
Dalam hitungan sekejap mobil langsung hanyut dan terdampar di depan Pura Belulang Yeh. “Ketika suami saya mau hidupin mobil pick up, tanahnya jebol.
Kemudian mau hidupin mobil Ertiga, air sudah meluap dan bapak tidak berani masuk mobil. Langsung keluar lagi, dan mobil hanyut,” jelasnya.
Ia mengakui kejadian air sungai ini kali pertama terjadi sampai menghanyutkan mobil. Selain itu juga menghanyutkan sebuah sepeda motor di bengkel mobil bernama MalaMadre yang persis berada di sebelah timur tempat usahanya itu.
Menurutnya, dulu kerap terjadi air deras tetapi tidak sampai meluap seperti kemarin. “Tumben kejadian ini, sebelumnya tidak pernah walaupun hujan deras tidak ada sampai air meluap sampai seperti ini, ” jelasnya.
Akibat kejadian ini dia mengalami kerugian jutaan rupiah. Sebuah mobil Ertiga yang baru dibeli dua tahun lalu hanyut.
Kemudian mobil pick up Grandmax yang dibeli baru sebulan lalu juga tergerus longsor. Selain itu ada juga beberapa barang lainnya ikut tergerus.
“Kata bapak, kedua mobil sudah ada asuransi. Cuma tumben sekali ada kejadian ini, semoga kami bisa bangkit kembali, ” ungkapnya.