25.1 C
Jakarta
20 November 2024, 5:32 AM WIB

Terduga Pembunuh Dwi Farica Terekam CCTV Pakai Helm Ojol & Baju Merah

DENPASAR – Kepolisian Polresta Denpasar kini memburu terduga pelaku pembunuhan terhadap Dwi Farica Lestari. Sejumlah saksi dimintai keterangan oleh polisi. 

Bahkan, polisi juga telah menemukan beberapa alat bukti dan petunjuk dalam pengungkapan kasus ini. Selain helm ojek online (Ojol) dan pisau lipat, polisi menyita CCTV.

Yang menarik, dari temuan sementara kamera 5 pada rekaman CCTV adalah munculnya sosok laki-laki naik lantai 2 homestay atau kos elit tersebut. Lelaki yang diduga pelaku itu mengenakan baju warna merah, celana pendek warna biru Dongker selutut dan mengenakan helm Ojol di kepala serta mengenakan masker.

Tidak itu saja, pelaku juga menenteng ponsel pintar di tangan kanannya, sambil celingak-celinguk di TKP.

Selain itu, dari anak tangga pertama menuju lantai dua di kamar korban, dia tidak mengenakan sandal sama sekali. Tampak dia berjalan pelan menuju lantai dua. Di mana kamar korban persis berada pada sisi kiri ujung tangga atas.

Sementara itu, sumber polisi menyebut, selain rekaman video CCTV yang beredar, awalnya pelaku memang datang sendirian. Dia memarkir sepeda motornya di luar. Lalu masuk ke dalam kawasan home stay dengan santai.

“Patut dicurigai bahwa itu adalah terduga pelaku yang menghabisi nyawa korban,” terang sumber polisi. 

Sementara itu, kepada petugas polisi, seorang saksi yang merupakan teman kos korban bernama Dianty, 22 menuturkan bahwa sebelumnya korban sempat makan di kamar saksi. Saat itu sekitar pukul 01.20 wita. Setelah selesai makan, korban lalu kembali ke kamarnya di samping kamar saksi.

Sekitar pukul 01.40 WITA, saksi terjaga dari tidur karena mendengar suara teriakan dan berisik berupa bunyi suara “glebag-glebug” seperti orang berkelahi dari kamar korban. Karena saksi merasa ada sesuatu yang tidak beres, dia lalu mengirim chat Whatsapp ke korban. Namun korban tidak membalas. Saksi lalu menelepon berulang kali namun juga tidak ada jawaban.

Karena saksi takut dan terjadi apa-apa selanjutnya saksi menelepon penjaga rumah kos elit itu untuk menemaninya mengetuk pintu dan mengecek korban ke kamarnya.

Setelah petugas jaga datang selanjutnya saksi bersama petugas jaga mengetuk pintu kamar korban. Namun tidak ada jawaban. Karena pintu terkunci dari dalam penjaga kos, mengecek mengintip lewat belakang masuk lewat kamar nomor 3 dan dia melihat banyak darah di lantai korban.

Atas temuan itu, saksi lalu memberitahukan ke penghuni kamar lainnya. Beberapa penghuni kamar yang mendapati info itu langsung mengecek dan benar saja mereka melihat korban dalam kondisi tewas berlumuran darah dalam kondisi telanjang bulat. Setelah temuan itu, penghuni kos lain menghubungi pihak kepolisian. Tidak berselang lama, polisi tiba di TKP dan melakukan olah TKP. Sementara itu jasad korban dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar. 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Anom Danujaya menerangkan jika dari dugaan sementara, wanita kelahiran 24 April 1997 itu merupakan korban pembunuhan.

“Dari olah TKP sementara dilakukan pihak kepolisian memang ditemukan korban dalam kondisi meninggal dunia, dan ditemukan darah diseputaran TKP, kita menduga memang dugaan awal telah terjadi tindak pidana pembunuhan,” katanya, Sabtu (16/1).

Dijelaskannya, setelah kejadian itu, anggotanya melakukan olah TKP selama kurang lebih 3 jam. Itu termasuk memeriksa sejumlah rekaman kamera CCTV. Selain itu beberapa saksi juga telah diperiksa. Mulai dari penjaga homestay hingga tetangga kamar korban.

“Kita masih mengumpulkan alat bukti, mudah-mudahan segera terungkap seperti apa peristiwa sebenarnya. Saat ini sudah ada 4 sampai 5 saksi yang diperiksa,” imbuhnya.

DENPASAR – Kepolisian Polresta Denpasar kini memburu terduga pelaku pembunuhan terhadap Dwi Farica Lestari. Sejumlah saksi dimintai keterangan oleh polisi. 

Bahkan, polisi juga telah menemukan beberapa alat bukti dan petunjuk dalam pengungkapan kasus ini. Selain helm ojek online (Ojol) dan pisau lipat, polisi menyita CCTV.

Yang menarik, dari temuan sementara kamera 5 pada rekaman CCTV adalah munculnya sosok laki-laki naik lantai 2 homestay atau kos elit tersebut. Lelaki yang diduga pelaku itu mengenakan baju warna merah, celana pendek warna biru Dongker selutut dan mengenakan helm Ojol di kepala serta mengenakan masker.

Tidak itu saja, pelaku juga menenteng ponsel pintar di tangan kanannya, sambil celingak-celinguk di TKP.

Selain itu, dari anak tangga pertama menuju lantai dua di kamar korban, dia tidak mengenakan sandal sama sekali. Tampak dia berjalan pelan menuju lantai dua. Di mana kamar korban persis berada pada sisi kiri ujung tangga atas.

Sementara itu, sumber polisi menyebut, selain rekaman video CCTV yang beredar, awalnya pelaku memang datang sendirian. Dia memarkir sepeda motornya di luar. Lalu masuk ke dalam kawasan home stay dengan santai.

“Patut dicurigai bahwa itu adalah terduga pelaku yang menghabisi nyawa korban,” terang sumber polisi. 

Sementara itu, kepada petugas polisi, seorang saksi yang merupakan teman kos korban bernama Dianty, 22 menuturkan bahwa sebelumnya korban sempat makan di kamar saksi. Saat itu sekitar pukul 01.20 wita. Setelah selesai makan, korban lalu kembali ke kamarnya di samping kamar saksi.

Sekitar pukul 01.40 WITA, saksi terjaga dari tidur karena mendengar suara teriakan dan berisik berupa bunyi suara “glebag-glebug” seperti orang berkelahi dari kamar korban. Karena saksi merasa ada sesuatu yang tidak beres, dia lalu mengirim chat Whatsapp ke korban. Namun korban tidak membalas. Saksi lalu menelepon berulang kali namun juga tidak ada jawaban.

Karena saksi takut dan terjadi apa-apa selanjutnya saksi menelepon penjaga rumah kos elit itu untuk menemaninya mengetuk pintu dan mengecek korban ke kamarnya.

Setelah petugas jaga datang selanjutnya saksi bersama petugas jaga mengetuk pintu kamar korban. Namun tidak ada jawaban. Karena pintu terkunci dari dalam penjaga kos, mengecek mengintip lewat belakang masuk lewat kamar nomor 3 dan dia melihat banyak darah di lantai korban.

Atas temuan itu, saksi lalu memberitahukan ke penghuni kamar lainnya. Beberapa penghuni kamar yang mendapati info itu langsung mengecek dan benar saja mereka melihat korban dalam kondisi tewas berlumuran darah dalam kondisi telanjang bulat. Setelah temuan itu, penghuni kos lain menghubungi pihak kepolisian. Tidak berselang lama, polisi tiba di TKP dan melakukan olah TKP. Sementara itu jasad korban dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar. 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Anom Danujaya menerangkan jika dari dugaan sementara, wanita kelahiran 24 April 1997 itu merupakan korban pembunuhan.

“Dari olah TKP sementara dilakukan pihak kepolisian memang ditemukan korban dalam kondisi meninggal dunia, dan ditemukan darah diseputaran TKP, kita menduga memang dugaan awal telah terjadi tindak pidana pembunuhan,” katanya, Sabtu (16/1).

Dijelaskannya, setelah kejadian itu, anggotanya melakukan olah TKP selama kurang lebih 3 jam. Itu termasuk memeriksa sejumlah rekaman kamera CCTV. Selain itu beberapa saksi juga telah diperiksa. Mulai dari penjaga homestay hingga tetangga kamar korban.

“Kita masih mengumpulkan alat bukti, mudah-mudahan segera terungkap seperti apa peristiwa sebenarnya. Saat ini sudah ada 4 sampai 5 saksi yang diperiksa,” imbuhnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/