DENPASAR – Kematian cewek cantik bernama Dwi Farica Lestari yang ditemukan tewas dalam kondisi telanjang bulat di sebuah kosan elite
di Jalan Tukad Batanghari Gang X No 12, Panjer, Denpasar Selatan, Sabtu (16/1) dini hari kemarin menyisakan tanya.
Meski sosok terduga pelaku telah diketahui dari jaket, helm dan celana, namun ada yang masih bertanya-tanya terkait keberadaan korban yang ditemukan tewas telanjang.
Netizen terheran-heran, kenapa korban bisa ditemukan dalam kondisi telanjang bulat? “Kok bisa masuk orang itu yaa. Posisi jg tlanjag Mngkin krna Mi chat kah? Ato ingin kpuasan secara free,” ujar akun @ alvin fahrizal di akun youtube Radarbali.id.
Meski bukan pertanyaan, dugaan lain dilontarkan sang netizen. “Open bo via we chat dll menjamur di renon,” tutur akun @yama_893.
“Motifnya karena nggak bisa bayar,” kata akun @ baggus adyrimbawa. Apapun pertanyaan dan kecurigaan netizen, yang jelas korban ditemukan tewas dalam kondisi berdarah-darah.
Berdasar temuan sementara kamera 5 pada rekaman CCTV adalah munculnya sosok laki-laki naik lantai 2 homestay atau kos elit tersebut.
Lelaki yang diduga pelaku itu mengenakan baju warna merah, celana pendek warna biru Dongker selutut dan mengenakan helm Ojol di kepala serta mengenakan masker.
Tidak itu saja, pelaku juga menenteng ponsel pintar di tangan kanannya, sambil celingak-celinguk di tempat kejadian perkara (TKP).
Selain itu, dari anak tangga pertama menuju lantai dua di kamar korban, dia tidak mengenakan sandal sama sekali.
Tampak dia berjalan pelan menuju lantai dua. Di mana kamar korban persis berada pada sisi kiri ujung tangga atas.
Sumber lain kepolisian menyebut, selain rekaman video CCTV yang beredar, awalnya pelaku memang datang sendirian.
Dia memarkir sepeda motornya di luar. Lalu masuk ke dalam kawasan home stay dengan santai. “Patut dicurigai bahwa itu adalah terduga pelaku yang menghabisi nyawa korban,” terang sumber polisi.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Anom Danujaya menerangkan, berdasar dugaan sementara, wanita kelahiran 24 April 1997 itu merupakan korban pembunuhan.
“Dari olah TKP sementara dilakukan pihak kepolisian memang ditemukan korban dalam kondisi meninggal dunia, dan ditemukan darah diseputaran TKP, kita menduga memang dugaan awal telah terjadi tindak pidana pembunuhan,” katanya, Sabtu (16/1).
Dijelaskannya, setelah kejadian itu, anggotanya melakukan olah TKP selama kurang lebih 3 jam. Itu termasuk memeriksa sejumlah rekaman kamera CCTV. Selain itu beberapa saksi juga telah diperiksa. Mulai dari penjaga homestay hingga tetangga kamar korban.
“Kita masih mengumpulkan alat bukti, mudah-mudahan segera terungkap seperti apa peristiwa sebenarnya. Saat ini sudah ada 4 sampai 5 saksi yang diperiksa,” imbuhnya.