NEGARA — Warga terdampak banjir di tiga desa Kecamatan Pekutatan, Jembrana mengalami krisis air bersih. Sumber air bersih yang selama ini memasok kebutuhan warga rusak, pipa rusak terbawa banjir dan sumur masih kotor dengan lumpur.
Sehingga warga memerlukan bantuan pasokan air bersih kebutuhan sehari-hari.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Gusti Ngurah Dharma Putra mengatakan, warga mengalami kesulitan air bersih karenakan pipa saluran air dari gunung terputus akibat banjir bandang. Tidak hanya di banjar Loloan yang terdampak parah banjir, tetapi banjar lain juga mengalami kesulitan air bersih seperti di Banjar Delod Bale Agung, Banjar Pangkung Slepo.
Pihaknya sudah rutin menyalurkan air bersih pada warga yang terdampak banjir. Terutama warga yang saat ini mengungsi, kebutuhan air bersih sudah disediakan dengan tangki dari BPBD Jembrana. Sebanyak 5 ribu liter air sudah disalurkan pada warga. air bersih juga disalurkan pada warga Banjar Pasar Desa Pekutatan.
“Kebutuhan air bersih sudah kami salurkan pada warga terdampak,” ungkapnya.
Selain bantuan air dari tangki BPBD Jembrana, pasokan air bersih sudah disalurkan oleh Polres Jembrana untuk warga terdampak, seperti di Desa Medewi yang menjadi lokasi terparah terdampak banjir bandang.
“Kami sudah meminta pada Perbekel untuk melaporkan warganya yang krisis air bersih agar bisa segera disalurkan,” terangnya
Dharma Putra menambahkan, bantuan sembako untuk korban terdampak banjir masih terus berdatangan. Selain dari komunitas dan relawan yang peduli, bantuan dari BPBD Provinsi sudah disalurkan.