33.9 C
Jakarta
18 Oktober 2024, 14:21 PM WIB

Hari Raya Galungan, Harga Pisang Naik Tajam

RadarBali.com – Kenaikan harga barang setiap hari raya tak bisa dielakkan. Yang paling signifikan apalagi kalau bukan pisang.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali di Pasar Buah Kargo, kemarin (31/10), harga buah pisang berbagai jenis mengalami kenaikan antara Rp 5 sampai 10 ribu.

Misalnya untuk pisang keladi yang sebelumnya memiliki harga Rp 30 ribu untuk satu tandan, kini jadi Rp 40 ribu.

Sementara itu, untuk pisang kecil yang biasanya dipakai lungsuran, yang sebelumnya dijual Rp 10 ribu, naik menjadi Rp 15 ribu.

Dan yang paling mahal yakni jenis pisang kayu, yang harga sebelumnya Rp 80 ribu kini tembus hingga Rp 100 ribu.

Penjual pisang, Herman, 38, mengatakan, kenaikan harga pisang memang menjadi hal yang wajib saat upacara keagamaan.

Pisang yang didatangkan dari Lumajang Jawa Timur ini, menjadi buruan masyarakat ketika ada hari besar keagamaan.

“Permintaan meningkat, otomatis harganya juga naik. Yang paling banyak dicari itu, pisang keladi,” terangnya. Namun, diakui penjualan pisang Galungan kali ini kurang bagus dibanding Galungan sebelumnya.

“Agak sepi sekarang, biasanya kalau dulu bisa 100 orang yang membeli dalam satu hari. Tapi kalau Galungan saat ini, mentok sekitar 70 orang paling tinggi,” terangnya.

Untuk omzet, dia irit bicara. “Itu urusan bos, jadi saya juga tidak tahu berapa omset per hari,” paparnya. Peningkatan permintaan biasanya terjadi hingga usai hari raya Kuningan. Setelah itu normal kembali. 

RadarBali.com – Kenaikan harga barang setiap hari raya tak bisa dielakkan. Yang paling signifikan apalagi kalau bukan pisang.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali di Pasar Buah Kargo, kemarin (31/10), harga buah pisang berbagai jenis mengalami kenaikan antara Rp 5 sampai 10 ribu.

Misalnya untuk pisang keladi yang sebelumnya memiliki harga Rp 30 ribu untuk satu tandan, kini jadi Rp 40 ribu.

Sementara itu, untuk pisang kecil yang biasanya dipakai lungsuran, yang sebelumnya dijual Rp 10 ribu, naik menjadi Rp 15 ribu.

Dan yang paling mahal yakni jenis pisang kayu, yang harga sebelumnya Rp 80 ribu kini tembus hingga Rp 100 ribu.

Penjual pisang, Herman, 38, mengatakan, kenaikan harga pisang memang menjadi hal yang wajib saat upacara keagamaan.

Pisang yang didatangkan dari Lumajang Jawa Timur ini, menjadi buruan masyarakat ketika ada hari besar keagamaan.

“Permintaan meningkat, otomatis harganya juga naik. Yang paling banyak dicari itu, pisang keladi,” terangnya. Namun, diakui penjualan pisang Galungan kali ini kurang bagus dibanding Galungan sebelumnya.

“Agak sepi sekarang, biasanya kalau dulu bisa 100 orang yang membeli dalam satu hari. Tapi kalau Galungan saat ini, mentok sekitar 70 orang paling tinggi,” terangnya.

Untuk omzet, dia irit bicara. “Itu urusan bos, jadi saya juga tidak tahu berapa omset per hari,” paparnya. Peningkatan permintaan biasanya terjadi hingga usai hari raya Kuningan. Setelah itu normal kembali. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/