DENPASAR – Nyawa tiga pasien Covid-19 nyaris melayang setelah mobil ambulans DK 9789 A milik Puskesmas II Denpasar Timur ditabrak
dari arah belakang oleh mobil berpelat DK 1700 BP kemarin di perempatan Jalan Noja dan Jalan Gatot Subroto Timur, Kelurahan Kesiman Petilan, Denpasar.
Menurut informasi, kecelakaan bermula ketika mobil ambulans DK 9789 A yang dikemudikan Wayan Kana, 26, melaju dengan kecepatan tinggi datang dari arah Jalan Gatot Subroto Timur menuju arah barat.
Mobil itu dalam posisi darurat karena sedang mengantar tiga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari Jalan Sekar Tunjung, Banjar Kertha Graha, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur.
Mobil berencana bergerak menuju salah satu hotel tempat karantina pasien Covid-19 di Jalan Sunset Road, Kuta Badung.
Sementara mobil jenis X-Over DK 1700 A yang dikemudikan Ketut Agus Mulyadi, 51, datang dari arah utara Jalan Noja Saraswati menuju arah selatan ke Jalan Noja.
Mobil warna putih yang hanya ditumpangi Mulyadi seorang diri itu melaju di perempatan lantatan lampu hijau.
Di lain sisi, mobil ambulans menerobos lampu merah. Karena sama-sama melaju, tabrakan pun tak bisa dihindari.
Mobil X-Over DK 1700 BP menabrak bagian belakang samping kanan sehingga roda bagian sebelah kanan belakang ambulans DK 9789 A kempes.
“Pasca ditabrak, laju mobil ambulans yang saya kemudikan tidak begitu kencang,” ujar Wayan Kana di tempat kejadian perkara.
Untungnya, Wayan Kana berhasil mengendalikan mobil yang bermuatan empat orang, tiga di antaranya adalah pasien positif Covid-19.
Mobil ambulans itu berhasil berhenti sempurna di sisi sebelah selatan Jalan Gatot Subroto Timur dalam posisi kepala menghadap ke arah timur.
Sementara mobil X-Over mesinnya langsung mati di tengah perempatan jalan raya. Untungnya tidak ada kendaraan lain yang jadi korban tabrakan beruntun.
Wayan Kana mengaku jika saat melintas dalam posisi darurat. Dia hendak mengantar tiga orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 menuju ke salah satu hotel isolasi di Jalan Sunset Road, Kuta.
“Memang lagi darurat dan saya sudah menyalakan bunyi sirine. Benar, saat tiba di perempatan Noja itu lampu merah. Karena sedang membawa penumpang darurat, saya menerobos setelah memastikan kondisi aman. Ternyata sial,” bebernya.
Sementara itu, sopir mobil X-Over Mulyadi mengaku tidak mengetahui kalau ada mobil ambulans sedang melintas.
“Saya tidak dengar bunyi sirine. Kalau saya tahu, tidak mungkin saya mau ambil risiko,” keluh Mulyadi di TKP.
Mulyadi mengaku pada saat itu datang dari rumahnya di Jalan Seroja Tonja. Tujuannya ke rumah temannya di kawasan Renon untuk memperbaiki mobilnya yang lecet.
Belum sempat diperbaiki keburu tambah rusak lagi. Mobilnya mengalami kerusakan berat pada bagian depan sebelah kanan.
Selain itu daun pintu sebelah kanannya hanya tidak bisa dibuka penuh. Hanya bisa dibuka setengah.
“Sementara tiga orang pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 akhirnya diantar oleh ambulans BPBD Kota Denpasar menuju ke tempat karantina pukul 13.00,” tambah Wayan Kana.
Kedua mobil itupun dilarikan ke bengkel menggunakan mobil derek. Ironisnya, saat tahu mobil ambulans mengangkut pasien Covid-19, tak ada warga yang mau mendekat.
Untungnya para pasien itu selamat tanpa mengalami luka-luka. Hanya sopir Ambulans, Wayan Kana saja yang mengalami luka pada mulut akibat mengalami benturan.
Kasatlantas Polresta Denpasar Kompol Taufan Rizaldi mengatakan, kecelakaan yang melibatkan dua mobil itu berakhir damai. “Sudah selesai, sudah damai,” pungkas Kompol Taufan.