MANGUPURA – Suara dentuman keras yang terjadi Minggu (24/1) pagi pukul 10.27 Wita hingga terdengar masyarakat di Kabupaten Buleleng, Tabanan, dan Bangli, mendapat reaksi BMKG Wilayah III Denpasar.
BBMKG Wilayah III Denpasar memastikan ledakan tersebut bukan merupakan sinyal sistemik gempa bumi, melainkan ledakan meteor atau ledakan darat.
Kabid Data dan Informasi Balai BMKG Wilayah III Denpasar, Imam Faturahman, menyatakan, belum bisa mengonfirmasi penyebab munculnya dentuman keras yang terjadi di Buleleng.
Namun berdasar hasil pantauan, terdapat anomali sinyal yang tercatat di sensor seismik Singaraja pada pukul 10.27 Wita.
Sinyal tersebut bukan merupakan sinyal seismik gempa bumi. Sebab sejak pukul 08.00 sampai bunyi ledakan terjadi itu tidak ada kejadian gempa bumi di wilayah Bali.
“Bunyi ledakan tersebut berdurasi sekitar 3-4 detik. Namun, berdasar catatan sensor kami, suara tersebut bukanlah berasal dari gempa bumi, melainkan seperti hasil dari letusan dinamit atau jatuhan meteor,” bebernya.
Pasca terjadinya ledakan tersebut tidak ada informasi terjadi kerusakan atau dampak lainnya. “Ya, kalau dampaknya sampai saat ini kami belum menerima info kerusakan atau dampak dari tentuman tersebut,”pungkasnya.